Berita Nasional
Jadi yang Pertama, Presiden Joko Widodo Bakal Divaksin Covid-19 13 Januari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi Covid-19.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi Covid-19. Presiden dijadwalkan disuntik vaksin Covid-19 pada 13 Januari.
Vaksin yang digunakan Presiden Jokowi merupakan vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada 6 dan 31 Desember lalu.
"Iya, Sinovac," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dihubungi, Selasa (5/1/2021).
Hal yang sama diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Baca juga: Bupati Achmad Husein Siap Jadi Orang Pertama Terima Vaksin di Banyumas
Baca juga: Dimulai 22 Januari, Vaksinasi Tahap Pertama di Banyumas Ditujukan bagi 10.389 Tenaga Kesehatan
Baca juga: 62.560 Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Jateng, Ganjar: Saya Harap Ada 10 Kiai Mau Divaksin Lebih Dulu
Baca juga: Vaksin Covid-19 Mulai Didistribusikan ke 34 Provinsi, Bali Siap Vaksinasi Mulai 22 Januari 2020
Menurutnya, penyuntikan perdana vaksin Covid-19 akan dilakukan kepada Presiden Jokowi bersama sejumlah pejabat kementerian atau lembaga yang berusia di bawah 60 tahun.
Hal itu lantaran vaksin yang digunakan adalah Sinovac yang diperuntukan bagi warga 18-59 tahun.
"Penyuntikan perdana tanggal 13 (Januari), hari Rabu depan. Itu nanti di tingkat pusat oleh Bapak Presiden langsung yang pertama, beberapa menteri lain, pejabat tingkat pusat yang pimpinan Kementerian/Lembaga, usia di bawah 60 tahun, karena ini yang dari Sinovac, 18-59 tahun," kata Tito dalam rapat koordinasi persiapan vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 di Kantor Kemendagri.
Pemerintah memastikan bahwa vaksinasi akan dilakukan setelah keluar izin penggunaan darurat atau Emergency use Authorization (EuA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Seluruh vaksin yang beredar di Indonesia harus mengantongi izin tersebut dari BPOM meskipun telah keluar izin yang sama dari negara produsen.
Baca juga: KABAR DUKA, Mantan Personel Trio Macan Cacha Meninggal Dunia di RSUD Ungaran
Baca juga: Rampung Dibangun, Pengoperasian 2 Dermaga Wisata Sungai Serayu Banyumas Terkendala Pengadaan Kapal
Baca juga: Edarkan Tembakau Sintetis, Pemuda di Sumbang Banyumas Ditangkap Polisi
Untuk vaksin Sinovac sendiri BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 1,2 juta vaksin dari kedatangan pertama pada 6 Desember 2020, dan akan segera menerbitkan sertifikat lot release untuk 1,8 juta vaksin yang datang pada 31 Desember 2020.
"Pada proses penerimaan di bandara, Badan POM melakukan pengecekan kesesuaian dokumen, serta kesesuaian suhu tempat penyimpanan vaksin coronavac," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Lucia Rizka Andalusia dalam konferensi virtual di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/1/2021).
Sertifikat Lot Release ialah persyaratan penting yang harus dipenuhi dalam memastikan kualitas vaksin.
Persyaratan ini merupakan standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yaitu berupa proses evaluasi yang dilakukan otoritas obat di setiap negara untuk menjamin mutu setiap lot atau setiap batch vaksin tersebut.
"Untuk penerbitan sertifikat ini, Badan POM melakukan pengujian di laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional," ujarnya.
Baca juga: Lanjutan Liga 1 Tak Kunjung Dimulai, GM PSIS Semarang: Klub Sekarat
Baca juga: Kirim Anggota ke Dinkes, Kodim 0715 Kendal Pelopori Donor Plasma Konvalesen bagi Pasien Covid-19
Baca juga: Empat Pemuda di Kediri Tewas setelah Pesta Miras, Polisi Kesulitan Kumpulkan Keterangan dari Warga
Baca juga: Jaksa Tuntut Wasmad 4 Bulan Penjara dan Denda Rp 20 Juta terkait Konser Dangdut di Tengah Covid-19
Sementara, untuk proses percepatan penerbitan EuA vaksin Covid-19, BPOM melakukan rolling submission dimana data yang dimiliki industri farmasi dapat disampaikan secara bertahap.