Teror Pocong Purbalingga
Polisi Tangkap Dua Pelaku Penyebar Isu Pocong di Purbalingga, Katanya Mereka Cuma Iseng
Utamakan saring sebelum sharing. Menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya bisa melanggar ketentuan undang-undang yang berlaku.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Satu persatu pelaku penyebar isu pocong di Kabupaten Purbalingga, mulai terungkap.
Kepolisian membentuk tim gabungan untuk mencari siapa pelaku yang menyebarkan isu tersebut.
Satu di antaranya di wilayah hukum Polsek Kutasari yang telah memulai memintai keterangan terhadap pelaku penyebar isu tersebut.
• Mengklaim Sebagai Penceramah, Mantan Dosen Ini Jadi Pencuri Spesialis Minimarket di Semarang
• Bupati Banjarnegara Kini Dituduh Rekayasa Hasil Rapid Test: Silakan Anggota Bawaslu Lakukan Ulang
• Ini Panduan Kegiatan Tempat Ibadah di Kota Semarang, Hendi: Saling Jaga Demi Kebaikan Bersama
• Satu Keluarga Direlokasi, RSI Banjarnegara Berikan Rumah Tinggal Aman dan Nyaman
Kapolsek Kutasari, AKP Agus Amjat menuturkan, pelaku penyebar isu pocong tersebut telah dimintai keterangan.
Hal ini dikarenakan isu pocong tidak hanya di Kutasari, melainkan telah menyebar di lima kecamatan.
"Kami telah membentuk tim gabungan untuk menangani kasus ini," tutur dia kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (5/6/2020).
AKP Agus menuturkan, penelusuran tersebut memintai keterangan terhadap orang yang mengaku melihat pocong maupun pelaku mengunggah informasi isu itu.
Informasi itu akan disampaikan setelah kasus tersebut terungkap secara utuh.
"Hasil penelusuran hingga saat ini, pelaku mengaku hanya iseng."
"Mungkin karena pelakunya masih muda."
"Pemeriksaan merupakan kepingan kecil, belum menyeluruh," tutur dia.
Di sisi lain, jajaran Polres Purbalingga juga menangkap pelaku penyebar isu pocong.
Kasatreskrim Polres Purbalingga, AKP Meiyan Priyantoro menuturkan, pelaku penyebar isu pocong berasal dari Kecamatan Bukateja.
Pelaku tersebut menyebarkan isu pocong melalui akun media sosial, Facebook.
"Sekarang sedang kami lidik. Tetapi pelaku sudah mengakui perbuatannya itu," tuturnya.
Menurutnya, pelaku tersebut hanya menyalin status WhatsApp sesorang dan disebarkannya ke media sosial.
Pelaku menambahkan narasi di postingannya yaitu di wilayah Purbalingga.
• Begini Mekanisme Santri Hendak Kembali ke Ponpes di Jateng, Misal Asal Purbalingga ke Magelang
• Ini Alasan DMI Batang Masih Mengimbau Pengurus Masjid Gelar Salat Berjamaah
• Dana Pelunasan Berangkat Haji Bisa Ditarik, Kemenag Banjarnegara: Semisal untuk Bayar Utang Dahulu
• ASN Pemkot Salatiga Kembali Jalani Rapid Test, DKK: Pedagang dan Juru Parkir Berikutnya
"Pelaku katanya hanya iseng. Tetapi yang bersangkutan tidak memperhitungkan akibatnya," tutur dia.
Dikatakannya, isu pocong tersebut telah beredar sejak beberapa pekan yang lalu.
Hingga saat ini telah ada dua pelaku yang menyebarkan berita bohong.
Yakni pelaku dari Kecamatan Kutasari yang ditangani Polsek setempat dan pelaku dari Bukateja.
"Kalau misalkan cukup bukti, kami akan jerat Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946," tutur dia.
Ia mengatakan, pimpinannya pun berpesan kepada masyarakatnya agar tidak percaya kabar maupun berita yang belum tentu kebenarannya.
Selain itu berhati-hati dalam bermedia sosial (medsos), jangan asal sebar tanpa dikonfirmasi kebenarannya terlebih dahulu.
"Utamakan saring sebelum sharing. Menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya bisa melanggar ketentuan undang-undang yang berlaku," tukasnya.
Teror Pocong di Purbalingga
Seperti diketahui bersama, teror pocong dan lempar batu beberapa waktu lalu telah meresahkan masyarakat di Kabupaten Purbalingga.
Sepekan itu setidaknya ada dua kecamatan yang mengalami hal tersebut.
Yakni di Kecamatan Kutasari dan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga.
Kejadian tersebut diklaim tidak membuat jajaran Polres Purbalingga diam begitu saja.
Kepolisian akan mencari pelaku dibalik teror tersebut.
Kasatreskrim Polres Purbalingga, AKP Meiyan Priyantoro mengatakan, sejak maraknya teror pocong di Kecamatan Kutasari, pimpinan telah memerintahkan jajaran untuk mengkonternya.
Atau istilah lainnya adalah menepis isu tersebut bahwa berita itu bohong.
Selain itu para Kanit Pembinaan Masyarakat (Binmas) juga telah diperintahkan mengaktifkan siskamling di lingkungan masyarakat.
"Ini bisa jadi isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak tertentu agar di tiap desa lengah dan berpotensi terjadi tindak pidana," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (1/6/2020).
Pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap pelaku yang dengan sengaja menyebarkan isu tersebut.
Selain itu pihaknya juga akan menelisik foto-foto yang sengaja diedit dan disebarkanluaskan di media sosial (medsos).
"Nanti yang di media sosial akan kami selidiki. Dimana laporannya kami akan selidiki juga," jelasnya.
Dia menuturkan, apabila informasi yang disebarkan tersebut bohong.
Maka pihaknya akan dilakukan upaya tindak lanjut dalam hal penegakan hukum.
Pihaknya meminta kepada para awak media juga untuk segera berkoordinasi apabila ditemukan informasi yang dapat meresahkan masyarakat.
"Nanti bisa saling koordinasi agar bisa dilakukan penyelidikan," tukasnya.
• Masih Saja Ada Warga Tak Gunakan Masker di Banyumas, Jalani Sidang Tipiring, Didenda Rp 15 Ribu
• Masih Saja Ada Warga Tak Gunakan Masker di Banyumas, Jalani Sidang Tipiring, Didenda Rp 15 Ribu
• Bertengkar Hingga Selingkuh, Saefudin: Pemicu Dominan Perceraian di Semarang
• 36 Warga Reaktif Corona Masih Tunggu Hasil Tes Swab, Termasuk Komisioner Bawaslu Banjarnegara
Bikin Resah Masyarakat Purbalingga
Tidak dimungkiri, teror pocong masih membuat geger masyarakat di Kabupaten Purbalingga.
Setelah sejumlah desa di Kecamatan Kutasari, teror pocong kini meresahkan masyarakat di Kelurahan Kalikabong, Kecamatan Kalimanah, Minggu (31/5/2020) malam.
Video masyarakat sekitar Kalikabong yang ramai-ramai mengejar pocong, yang disebut menampakkan diri di wilayah tersebut, beredar di medsos dan pesan berantai.
Hariyanto, warga di Kelurahan Kejobong menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (31/5/2020) sekira pukul 21.30.
Penampakan poncong awal mula dilihat oleh seorang warga yang melintas di jalur Kelurahan Kalikabong.
"Pocong itu berdiri di tepi kebun dekat permukiman warga," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (1/6/2020).
Menurutnya, warga yang melihat penampakan pocong itu akhirnya meminta tolong masyarakat sekitar.
Laporan tersebut membuat heboh warga dan mengejar pocong hingga ke semak-semak.
"Saya warga yang juga sebagai anggota BPBD di Kelurahan Kalikabong dan kebetulan sedang masuk malam."
"Saya melihat warga yang mendapat laporan itu berbondong-bondong mengejar pocong," tutur dia.
Dikatakannya, warga yang mendapat laporan itu sama sekali tidak melihat adanya penampakan.
Namun warga tetap fokus menyisir keberadaan pocong.
"Katanya menghilang di kebun yang penuh semak-semak."
"Selama berjam-jam dikepung warga tidak ketemu."
"Langsung hansip berjaga sampai pagi hari," jelasnya.
Ia menyebutkan, pengejaran pocong itu juga menghadirkan ahli spritual yang bisa mengetahui keberadaan makhluk astral tersebut.
Bahkan polisi yang sedang berpatroli sampai turun tangan mencari pocong yang meresahkan masyarakat.
"Karena kejadian sedang ramai di Kutasari, 4 polisi yang sedang patroli juga ikut menyisir," imbuhnya.
Geger masalah pocong tersebut dibenarkan oleh Lurah Kalikabong, Suwartono.
Awal mula penampakan pocong dilihat oleh pemuda yang ada di kelurahan tersebut.
"Awalnya ada anak yang lihat terus lari ke tanah kosong di belakang kelurahan namun tidak ketemu. Tanah kosong itu rimbun," tutur dia.
Kejadian itu, kata dia, mencuri perhatian masyarakat sekitar."
"Hal ini membuat masyarakatnya ikut mencari keberadaan pocong tersebut.
"Namanya anak-anak mungkin teriak terus pada keluar semua ikut mencari di rerumputan di lahan belakang kantor kelurahan," imbuhnya.
Menurutnya, kejadian tersebut baru pertama terjadi di lingkungannya.
Adanya kejadian itu masyarakatnya telah siap untuk ronda.
"Tadi malam saya keluar tapi tidak melihat apa-apa. Tapi warga pada mengejar," kata dia.
Ia mengimbau setiap RT dan RW untuk mengaktifkan ronda.
Dia juga berharap adanya kejadian tersebut lebih siap untuk menjaga lingkungannya.
"Sebelum sudah ada penjagaan terkait orang mudik."
"Adanya kejadian ini harus siap dijaga saja," tukasnya.
Polisi Telesuri Dalangnya
Sementara itu Kapolsek Kalimanah, AKP Sulasman menuturkan, masih menelusuri perkara tersebut.
Pihaknya telah memerintahkan anggotanya untuk mengecek ke lapangan.
"Kami juga sudah mendapat cerita dari Lurahnya," ujarnya.
Pihaknya akan menelisik lebih jauh siapa masyarakat yang pertama melihat penampakan pocong itu.
Selain itu pihaknya juga akan menulusuri siapa dalang yang menggerakan warga untuk melihat kejadian itu.
"Kami lagi cari siapa yang tahu dan menggerakkan orang untuk pada lihat," pungkasnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Teror Pocong di Purbalingga Belum Berakhir, Kali Ini Warga Desa Munjul Temukan Kain Kafan di Jalan
• Gegerkan Warga Dua Kecamatan, Polres Purbalingga Buru Penyebar Isu Pocong
• Warga Semarang Bisa Cek Terima Bansos Tidaknya Melalui Ini