Berita Jawa Tengah
Ini Alasan DMI Batang Masih Mengimbau Pengurus Masjid Tidak Gelar Salat Berjamaah
Berdasarkan hasil pemantauan DMI Kabupaten Batang, ternyata kemauan jamaah untuk mentaati protokol kesehatan masih kurang sehingga berisiko besar.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BATANG - Pelaksanaan penerapan tatanan baru atau new normal di tengah pandemi virus corona masih menuai polemik berbagai pihak.
Seperti pelaksanaan salat berjamaah di masjid.
Di Kabupaten Batang, Jawa Tengah tidak semua masjid melaksanakan salat Jumat berjamaah.
Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Batang telah mengimbau masjid ataupun musala yang berada di sepanjang jalur Pantura Kabupaten Batang.
Yakni untuk tidak menggelar salat Jumat dan fardhu berjamaah terlebih dahulu.
• Dana Pelunasan Berangkat Haji Bisa Ditarik, Kemenag Banjarnegara: Semisal untuk Bayar Utang Dahulu
• Razia Masker di Masa New Normal Kota Tegal, Tiap Hari 150 Orang Dicatat Nama dan Alamatnya
• 36 Warga Reaktif Corona Masih Tunggu Hasil Tes Swab, Termasuk Komisioner Bawaslu Banjarnegara
• Masih Saja Ada Warga Tak Gunakan Masker di Banyumas, Jalani Sidang Tipiring, Didenda Rp 15 Ribu
"Untuk para takmir masjid yang lokasinya di Pantura diimbau tidak melaksanakan salat berjamaah terlebih dahulu."
"Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan virus corona atau Covid-19."
"Mengingat posisinya dijadikan tempat transit warga dari luar daerah," tutur Sekretaris DMI Kabupaten Batang, Farid Asror kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (5/6/2020).
Selain itu, imbauan untuk tidak menggelar salat Jumat dan fardhu secara berjamaah juga didasarkan masih banyaknya masjid yang belum bisa mendisiplinkan jamaahnya.
Padahal sudah ada protokol kesehatan yang harus dipenuhi, termasuk dalam penataan shaf jamaah.
“Kami dari DMI sudah mengirimkan surat terkait penataan shaf jamaah dan juga kelengkapan lainnya."
"Sehingga untuk masjid yang ada di daerah harus menjalankan sesuai ketentuan."
"Jika tidak bisa memenuhi, lebih baik tidak menggelar salat jamaah terlebih dahulu,” jelasnya.
Dia juga meminta maaf jika sikapnya seperti kontroversial karena di awal seolah tidak sejalan dengan pemerintah dan MUI yang melarang salat berjamaah di masjid.