Berita Banyumas

Tes Swab Massal Sudah Dimulai, Setiap Hari 200 Sampel Secara Acak di Banyumas

Diketahui bahwa angka reproduksi virus (Rt) di Banyumas semakin menurun, yaitu di angka 0.96, sementara idealnya di bawah 1.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Pemkab Banyumas melakukan tes swab massal kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kantor Setda dan Setwan Kabupaten Banyumas, Rabu (1/7/2020).

Total akan ada sekira 4.000 sampel swab secara acak yang akan diambil.

Tes massal tersebut dilatarbelakangi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Banyumas yang semakin membaik.

Dan tes swab massal itu akan dilaksanakan selama 20 hari ke depan.

Setiap Malam Sabtu dan Minggu, Tim Gabungan Razia Warga Tak Patuh Protokol Kesehatan di Banyumas

Waspada Baby Boom di Sumpiuh Banyumas, Libatkan Pramuka Masifkan Sejuta Akseptor KB

Ini Panduan Cara Klaim Token Listrik Gratis Juli 2020, Silakan Dicoba

Perpres Nomor 64 Tahun 2020 Mulai Diterapkan, Ini Besaran Iuran BPJS Kesehatan yang Terbaru

"Satu hari paling tidak 200 sampel dan perdana kali ini dilakukan pada anggota dewan dan Setda."

"Nanti setelah itu bisa ke masyarakat maupun masjid."

"Yang penting ada perwakilan sampling secara acak," ujar Kepala Dinkes kabupaten Banyumas, Sadiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (1/7/2020).

Tujuan dilakukannya tes massal ini adalah untuk mengetahui gambaran nyata perkembangan Covid-19 di Kabupaten Banyumas.

Menurutnya, jika hasil tes massal itu negatif semua, berarti bagus seperti kondisi sebenarnya.

Diketahui bahwa angka reproduksi virus (Rt) di Banyumas semakin menurun, yaitu di angka 0.96, sementara idealnya di bawah 1.

Sedangkan dikatakan aman menurut WHO itu berada di bawah 0.7.

"Lowernya masih di atas 1, undernya sudah di bawah 1."

"Dikatakan aman sebenarnya jika median, lower, maupun under di bawah 1 semua."

"Ini yang mengindikasikan virus corona bisa dikendalikan," tambahnya.

Pelaksanaan swab massal ini adalah kerja sama dengan RS Margono Soekarjo Purwokerto yang memang ditugasi secara khusus.

Dimana ada bantuan dan pinjaman dari BNPB berupa lab PCR sehingga memungkinkan untuk pemeriksaan swab secara massif.

"Hasilnya berharap 1 hari selesai, tetapi maksimal 2 hari."

"Jika ada yang positif, dan kami prediksi ada yang positif, kami siapkan rumah sakit pemerintah."

"Kami sudah tersedia sekira 150 kamar di 10 rumah sakit," jelasnya.

Jika sebanyak 150 kamar itu penuh, Pemkab Banyumas masih punya tempat karantina Baturraden yang sudah disiapkan sebelumnya.

Selain melakukan swab tes, Pemkab Banyumas juga telah melakukan rapid test sebanyak 8.500 dengan hasil yang reaktif sekira 107 orang.

"Tahap pertama 6.000 rapid test sudah habis."

"Bantuan dari Pemprov Jateng 2.500 sudah habis, dan sekarang beli lagi 3.000 buah," imbuhnya.

Pihaknya berharap agar bisa ditindaklanjuti secara cepat dan semoga masyarakat dapat menerimanya secara baik.

Ini Dasar Pertimbangan Achmad Husein, Masa Darurat Covid-19 Masih Sebulan Lagi di Banyumas

Bocah Usia 9 Tahun Korban Pencabulan di Banyumas, Pelaku Masuk Kamar, Wajah Dibekap Gunakan Selimut

Warga Geruduk Kantor Desa Pejogol, Tuntut Kaur Kesra Mundur Karena Kepergok Berselingkuh

Polisi Periksa Manager BMT Insan Mandiri, Status Saksi Kasus Penggelapan Dana Nasabah di Banyumas

Deteksi Dini Terhadap Covid-19

Pernyataan itu sebelumnya juga telah dipertegas Bupati Banyumas, Achmad Husein.

Swab test massal ini dimaksudkan guna mengetahui gambaran dan deteksi dini penyebaran virus corona penyebab Covid-19, di tengah masyarakat.

Direncanakan, kuota tes swab massal ini adalah 200 per orang per hari selama 20 hari.

Sampel tes swab massal akan diambil secara acak atau random.

Menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, tes swab dimulai Rabu (1/7/2020) hingga 20 hari ke depan.

"Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Banyumas sudah bagus."

"Tetapi kami ingin mengetahui kondisi nyata di lapangan bagaimana," kata Husein melalui unggahan video di akun Instagram pribadi, Selasa (30/6/2020).

Husein mengatakan, hingga saat ini tersisa enam pasien positif Covid-19 yang masih dirawat dan dua orang pasien dalam pengawasan (PDP).

Husein mengatakan, tes swab akan dilakukan terhadap orang-orang yang berisiko tertular Covid-19.

"Kami lakukan setiap harinya 200 orang akan kami lakukan tes swab seperti pasar, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri."

"Pondok pesantren, pasar modern, tempat keramaian dan sebagainya," ujarnya.

Dia meminta kepada masyarakat agar mendukung program tersebut.

Selain itu, kata dia, tidak menutup kemungkinan program tersebut akan dilakukan secara reguler setelah 20 hari ke depan.

"Mohon masyarakat dapat menerimanya dengan baik dan mengakomodir program ini, karena ini untuk kebaikan semua," pungkasnya.

Menyisakan Satu klaster

Dalam beberapa hari terakhir, tak ada lagi kasus baru positif Covid-19 di Kabupaten Banyumas.

Bupati Banyumas, Achmad Husein, mengatakan saat ini persoalan virus corona di wilayahnya tinggal menyisakan satu klaster, yakni Klaster Sokaraja Kulon.

Dituturkan, pihaknya masih menunggu hasil swab test 13 orang dari Klaster Sokaraja Kulon.

Jika hasil swab test ke-13 orang itu negatif, Banyumas dapat dinyatakan bersih dari Covid-19.

Sebelumnya, dituturkan, di Kabupaten Banyumas masih menyisakan 3 klaster Covid-19.

Yaitu 1 orang dari Kober, 1 orang Bancarkembar, dan 4 orang dari Sokaraja Kulon.

Diketahui bahwa satu orang positif dari Kober telah melakukan kontak dekat dengan enam orang dan keenamnya sudah melakukan swab test.

Nikita Willy Dilamar Indra Priawan, Banjir Ucapan Selamat Seusai Pamer Cincin

Setop Tipu Lewat Telepon! Google Bakal Mencegahnya Gunakan Fitur Ini

Ini Panduan Lengkap Protokol Penyelenggaraan Salat Iduladha, Termasuk Saat Sembelih Hewan Kurban

Perpres Nomor 64 Tahun 2020 Mulai Diterapkan, Ini Besaran Iuran BPJS Kesehatan yang Terbaru

"Alhamdulillah keenamnya hasilnya negatif."

"Jadi tinggal menunggu sembuhnya pasien tersebut," ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com, Senin (29/6/2020).

Kemudian Klaster Bancarkembar juga telah dilakukan 10 swab test kepada semua orang dekatnya dengan hasil semuanya negatif.

"Alhamdulilah juga 10 orang itu negatif dan pasiennya juga telah sembuh."

"Jadi untuk Bancarkembar boleh dikatakan sudah kami close," imbuhnya.

Sedangkan untuk Klaster Sokaraja Kulon, terdapat 4 orang positif tetapi mencakup 3 lokasi yang berbeda, yaitu berada di Sokaraja Kulon, Sokaraja Lor, dan Kaliori Kalibagor.

"Sokaraja Kulon pasiennya satu sudah sembuh sehingga tinggal menunggu yang dari Sokaraja Lor dan Kaliori ada 13 swab," katanya.

Sehingga menurut Bupati saat ini permasalahannya tinggal satu.

Yaitu di daerah Sokaraja Kulon yang menyangkut dua lokasi yaitu Sokaraja Lor dan Kaliori.

"Selama 4 hari ke depan tidak ada penambahan positif corona dan diharapkan selama 14 hari ke depan akan seperti itu," pungkasnya.

Berdasarkan data pantauan melalui website covid19.banyumaskab.go.id, diketahui bahwa pasien positif corona yang masih dirawat ada 7 orang.

Lalu 66 sembuh, 4 meninggal dari total keseluruhan 77 orang.

Klaster Gowa Selesai

Sebelumnya juga telah diberitakan, penanganan Covid-19 di Banyumas masih menyisakan persoalan di tiga klaster.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein bahwa sebelumnya ada lima klaster, yaitu Klaster Gowa, Tanggeran, Sokaraja Kulon, Kober, dan Bandarkembar.

"Dengan demikian Klaster Gowa dapat kami tutup dan anggap selesai," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (26/6/2020).

Kemudian Klaster Tanggeran, Somagede ada satu pasien positif corona dimana para tetangga yang kontak dekat dengan pasien ada 12 orang.

"Hasil swab 12 orang itu hari ini sudah keluar dan Alhamdulillah negatif semua."

"Sehingga klaster ini juga kami anggap dan sudah bisa ditutup," imbuhnya.

Perkembangan yang kurang baik justru datang dari Klaster Sokaraja dimana ada tambahan tiga pasien positif corona yang baru.

Tim gugus tugas telah mengambil swab dari kelima orang yang kontak dengan para pasien.

"Tambahan positif ini yang pertama adalah istrinya tinggal di Sokaraja Lor."

"Anaknya yang berumur 14 tahun, adiknya yang tinggal di Kaliori, Kalibagor," jelas Bupati.

Bupati Banyumas menambahkan, jika masih perlu menelusuri dan tracking dengan tepat siapa saja yang sudah kontak dekat supaya tidak ada cabang-cabang lain yang tersisa.

Kemudian lanjutnya Klaster Kober, Bupati mengatakan sudah mengirim 6 swab dan 10 swab dari Klaster Bancarkembar.

Namun hasil swab tersebut belum keluar atau belum ada hasil dari laboratorium.

Bupati menyimpulkan bahwa masih tersisa Klaster di Sokaraja Kulon dengan cabang di Sokaraja Lor dan Kaliori serta Klaster Kober dan Klaster Bancarkembar.

"Harus tekun sabar dan teliti serta tidak boleh menyerah dan mengenal lelah, sehingga tidak ada lagi yang tersisa," pungkasnya. (Permata Putra Sejati/Kompas.com)

Tiga ASN Disdikbud Terjaring OTT, Dugaan Pungli PPDB SMA di Bengkulu

Dilarang Gunakan Kantong Plastik, Mulai Hari Ini di Jakarta

Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit

Sembilan Daerah Rawan Tinggi dalam Pilkada Serentak di Jateng, Kota Semarang Ada di Tiga Aspek

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE : 

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved