Berita Magelang
Kisah Suratinah Jadi Pengusaha Boneka Sukses di Magelang. Berawal Di-PHK saat Jadi Buruh Pabrik
Kisah Suratinah Jadi Pengusaha Boneka Sukses di Magelang. Berawal Di-PHK saat Jadi Buruh Pabrik
TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Nasib orang itu misteri. Tak ada yang tahu pasti perputaran roda nasob hidup seseorang.
Siapa nyana, nasib tragis mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dialami Suratinah, justru titik balik kesuksesan dalam hidupnya.
Bermula dari buruh pabrik bonek di Bandung yang di-PHK, Suratinah kini sukses menjadi seorang pengusaha di Kabupaten Magelang.
Seperti apa kisahnya?
• Terbukti Terlibat ISIS, TKI Asal Cilacap di Singapura Divonis 3 Tahun 9 Bulan
• Manchester City Bisa Disanksi Pengurangan Poin, Legenda Liverpool Gerrard Girang. Ini Sebabnya
• Rating Episode Terakhir kalahkan Goblin, Ini Sinopsis Akhir Kisah Drakor Crash Landing on You
• Tangan PRT Asal Mijen Semarang Terpaksa Diamputasi karena Kecelakaan Kerja, Ini Kesaksian Tetangga
Tak lama krisis moneter melanda tahun 1998, menyebabkan banyak karyawan yang dirumahkan, termasuk juga dirinya.
Hidup sempat terasa buta dan tanpa arah, sampai ia memutuskan kembali ke Magelang.
Berkat kerja keras dan tak pantang menyerah, nasib menuntunnya ke arah penghidupan yang lebih baik.
Suratinah, seorang buruh pabrik boneka yang di-PHK dan kini menjadi salah satu pengusaha kerajinan boneka yang besar di Magelang.
Di depan pabrik dan kediamannya di Dusun Candi RT 2/RW 5, Desa Sidomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Suratinah menceritakan sekilas tentang kisah hidupnya.
• Jelang Pilkada Pria Ini Bisnis Dokumen Kependudukan Palsu, Penghasilannya Capai Miliaran Rupiah
Ia tidak pernah tamat sekolah dasar (SD) karena alasan biaya. Orangtuanya tidak mampu, sehingga ia hanya mampu bersekolah sampai kelas lima saja.
Selepas itu, ia memutuskan keluar dan bekerja di Bandung demi untuk membantu orangtuanya.
Sejak tahun 1985 itu, Suratinah bekerja di sebuah pabrik boneka di Bandung, mengikuti jejak saudara-saudaranya yang bekerja di sana.
“Dulu, orangtua saya tidak mampu. Akhirnya saya memutuskan keluar sekolah. Daripada saya diam dan menganggur, mendingan saya bekerja."
• Soal Sucipto, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian: Rektor Unnes Terburu-buru
"Akhirnya saya hijrah ke Bandung dan bekerja di sebuah Pabrik Boneka. Selama 10 tahun saya bekerja di sana, bersama saudara-saudara yang juga bekerja di sana,” ujar perempuan asli kelahiran Desa Sidomulyo.
Selama 10 tahun, Suratinah bekerja di pabrik boneka di Bandung.