Berita Magelang
Kisah Suratinah Jadi Pengusaha Boneka Sukses di Magelang. Berawal Di-PHK saat Jadi Buruh Pabrik
Kisah Suratinah Jadi Pengusaha Boneka Sukses di Magelang. Berawal Di-PHK saat Jadi Buruh Pabrik
Di pabrik itu, ia belajar dan bekerja dengan giat, sampai ia dipercaya oleh pemilik pabrik untuk membuat pola desain boneka.
Ia belajar mendesain boneka diajari oleh saudaranya yang lebih dulu bekerja di sana.
Meski tak bisa membaca, sejak kecil ia memang suka menggambar, sehingga ia cepat belajar membuat desain.
• Blak-blakan Ibunda Lina: Sikap Tedy Berubah setelah Menikah, Ia Diperlakukan seperti Pembantu
“Waktu itu saya dipercaya jadi pembuat pola. Awalnya, saya disuruh membuat pola dengan membaca tugas membuat apa. Lalu pemilik pabrik, mencari saya."
"Ketemu pas saya lagi nangis, karena tidak bisa membaca yang ditulis pemilik pabrik. Saya ditanya kenapa nangis, saya jawab tidak bisa membaca,” kenang Suratinah.
Semula, semua berjalan dengan lancar. Suratinah bekerja dengan baik.
Di pabrik itu, ia juga bertemu dengan suaminya kelak, Sukaryo (48), pria asli Purbalingga.
Sampai krisis moneter melanda pada tahun 1996-1997, harga-harga melonjak tinggi, pabrik boneka tempat Suratinah bekerja mulai merasakan dampaknya.
• 5 Berita Populer: Oknum Guru di Banjarnegara Cabuli Murid - Sepasang Tamu Hotel di Baturraden Tewas
Sejumlah karyawan pun dirumahkan, termasuk Suratinah dan Sukaryo.
Sempat ia menunggu dalam ketidakpastian, ia juga terpaksa menganggur setelah dirumahkan.
Namun, tidak ada penghasilan, ia juga mesti membayar kontrakan dan makan sehari-hari.
Suratinah pun mengumpulkan tekad dan keberanian.
• Wawancara Khusus dengan Sucipto Hadi, Dosen Unnes yang Dibebastugaskan oleh Rektor
Modal Tabungan Rp5,5 Juta
Bermodalkan Rp5,5 juta, hasil tabungannya selama 10 tahun bekerja, ia kembali ke Magelang dan mulai membuat boneka.
Selama setahun, ia memproduksi boneka saat krisis masih melanda, tetapi ia mencoba bertahan dengan segala cara.