Berita Semarang
Tangan PRT Asal Mijen Semarang Terpaksa Diamputasi karena Kecelakaan Kerja, Ini Kesaksian Tetangga
Kini, tangan Susi, sapaannya harus diamputasi karena kecelakaan kerja tepat menjelang perayaan Hari PRT Nasional yang jatuh tiap 15 Februari
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Nasib naas menimpa Susilowati, seorang Pekerja Rumah Tangga (PRT) asal warga Kampung Sodong, Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Kini, tangan Susi, sapaannya harus diamputasi karena kecelakaan kerja tepat menjelang perayaan Hari PRT Nasional yang jatuh tiap 15 Februari.
Susi kedapatan tersengat listrik saat sedang mengambil jemuran di lantai dua rumah majikannya, Jalan Mujahir, Kecamatan Semarang Utara.
• Blak-blakan Ibunda Lina: Sikap Tedy Berubah setelah Menikah, Ia Diperlakukan seperti Pembantu
• Kisah Cinta Nengmas dan Abah Cijeungjing Berawal dari Ranjang RS, Kini Antarkan Suami Nikah lagi
• Kisah Kasih di Natuna, WNI dari Wuhan Terlibat Cinlok saat Observasi, Ini Cerita Mereka
• Kisah di Balik Penemuan Korban Pembunuhan di Sigaluh: Saat Tim Putus Asa, Terdengar Suara Memanggil
Serikat PRT (SPRT) Merdeka Semarang pun mendapati laporan tersebut.
kecelakaan yang menimpa Susi terjadi dua pekan lalu.
Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh seorang tetangga majikannya.
Ketua SPRT Merdeka Semarang, Nur Kasanah menuturkan, kecelakaan kerja itu tepat terjadi saat menjelang Magrib, Senin (3/2/2020) lalu.
"Tetangga majikan Susi mendengar duluan dari anak majikannya yang berteriak minta tolong.
Karena kondisi pagar rumahnya terkunci rapat, tetangga panjat ke loteng buat menolong Bu Susi di lantai dua," kata Nur kepada Tribun Jateng, Senin (17/2/2020).
Saat kejadian, anak Susi kebetulan juga sedang berada di rumah majikan ibunya.
Anak susi yang baru kuliah semester satu itu pun ikut tersengat listrik karena berusaha menolong ibunya.
Para tetangganya akhirnya membawa Susi dan anaknya ke RS Panti Wilasa Citarum.
Namun sayangnya, tiga hari kemudian Susi harus dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro di Jalan Ketileng Raya, Kedungmundu karena keterbatasan alat medis.
"Bu Susi kondisinya sangat memprihatinkan, dia mengalami luka bakar sampai 90 persen, terutama pada tangan dan kaki," terang Nur.
Dia mengungkapkan, kondisi luka bakar yang parah itu kedua tangan Susi harus diamputasi.