Berita Tegal
Akhir Juli 2020 Sudah Dikerjakan, Ini Rincian Tiga Proyek di Jalan Pancasila Kota Tegal
DPUPR Kota Tegal berencana memulai proyek pekerjaan jalan, trotoar, dan jembatan di Jalan Pancasila Kota Tegal, pada akhir Juli 2020.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal berencana memulai proyek pekerjaan jalan, trotoar, dan jembatan di Jalan Pancasila Kota Tegal, pada akhir Juli 2020.
Ada tiga pekerjaan yakni perataan jalan, pelebaran trotoar, dan pelebaran jembatan di Jalan Pancasila.
Kepala DPUPR Kota Tegal, Sugiyanto mengatakan, tender pekerjaan Jalan Pancasila, Kota Tegal, sudah teken dengan kontraktor atau pihak ketiga.
Rencananya alat berat dan material mulai datang minggu depan, atau diperkirakan pada 25 Juli 2020.
• Sudah Disosialisasikan, PKL Jalan Pancasila Tetap Gelar Lapak, Ini Tindakan Satpol PP Kota Tegal
• Masih Masa Pandemi, Ini Tata Cara Sembelih Hewan Kurban dari Kantor Kemenag Kota Tegal
• 460 Sertifikat PTSL Warga Kota Tegal Diserahkan, Dedy Yon Minta Ini Jika Hendak Dijaminkan ke Bank
"Untuk itu kepada masyarakat Kota Tegal, mohon pengertiannya."
"Khususnya pedagang yang berjualan di Jalan Pancasila karena akan terganggu," kata Sugiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (17/7/2020).
Sugiyanto menjelaskan, sebanyak 50 persen materi pekerjaan untuk meratakan tinggi Jalan Pancasila Kota Tegal.
Sisanya 50 persen untuk pelebaran trotoar.
Sementara untuk jembatan, menurut Sugiyanto, akan diperlebar seluas ukuran total jalan dan trotoar di Jalan Pancasila, yaitu sekira 40 meter.
"Untuk pelebaran trotoar. Lebar jalan 30 hingga 35 meter."
"Sisanya untuk trotoar itu bervariasi."
"Mulai 6 hingga 10 meter, tergantung sisa lahan pembebasan," jelasnya.
Sugiyanto menargetkan, proyek pekerjaan di Jalan Pancasila akan selesai pada Oktober atau November 2020.
Mengenai anggaran, untuk pekerjaan jalan dan trotoar sekira Rp 7,8 miliar.
Sedangkan untuk pekerjaan jembatan sekira Rp 2,9 miliar.
"Untuk pekerjaan jalan teken kontrak dengan pihak ketiga pada 10 Juli 2020."
"Sedangkan untuk jembatan pada 15 Juli 2020," ungkapnya.
PKL Diminta Tidak Buka Lapak
Sebelumnya, terkait rencana program itu, Pemkot Tegal telah memberikan sosialisasi sekaligus imbauan kepada para pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan itu.
Namun pada kenyataannya, masih ada sejumlah PKL Jalan Pancasila Kota Tegal, kekeh berjualan meski dilarang oleh Satpol PP Kota Tegal, Kamis (16/7/2020).
Mereka tetap menggelar lapak dagangannya di area Jalan Pancasila Kota Tegal.
Meski demikian, beberapa PKL yang lain menunggu keputusan Satpol PP sembari membiarkan lapak atau gerobaknya tertutup terpal.
• Debitur Sudah Dapat Keringanan Kredit Tapi Tetap Bangkrut, Ini Tips OJK Tegal Agar Tidak Terjadi
• Belajar Full di Sekolah Diterapkan Awal Agustus, Pemkot Tegal: Kalau Direstui Orangtua Siswa
• Pak RT Minta Pemkab Purbalingga Alihkan Haknya untuk Keluarga Atun: Rumahnya Lebih Layak Dibedah
Dalam pantauan Tribunbanyumas.com, Kamis (16/7/2020) sejak pagi hingga pukul 15.00, Jalan Pancasila sepi dari PKL.
Para PKL mulai berdatangan sekira pukul 16.00.
Seorang penjual baju, Udin (45) mengaku tetap berjualan karena belum ada tempat relokasi yang disediakan Pemkot Tegal.
Ia berucap, mendukung dan tidak menolak adanya pembangunan.
Namun ia berharap, sebelum dilarang berjualan, para pedagang disediakan tempat yang layak.
Udin menjelaskan, ia dahulunya pedagang di eks Taman Poci Kota Tegal.
Dia dan beberapa pedagang eks Taman Poci yang lain, kini berjualan di sepanjang Jalan Pancasila.
"Ya tetap berjualan selagi belum ada keputusan dari Wali Kota Tegal."
"Pindahan dari Taman Poci ada di sini."
"Karena di sana tempatnya tidak memungkinkan," kata Udin kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (16/7/2020).
Kepala Satpol PP Kota Tegal, Hartoto mengatakan, pihaknya sudah melakukan penjagaan di area Jalan Pancasila Kota Tegal, sejak pagi hingga sore hari.
Namun ada kendala berupa penolakan dari PKL.
Pihaknya pun kemudian memperbolehkan PKL berjualan namun tidak di bahu jalan.
Hartoto mengatakan, pihaknya masih mengoordinasikan mengenai tempat relokasi dengan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Tegal.
Menurutnya, penertiban sementara waktu ini para PKL tidak berjualan di bahu jalan terlebih dahulu.
Ia menilai, selain melanggar undang-undang lalu lintas dan peraturan daerah, hal itu pun membahayakan pedagang.
"Ya kami tetap tidak memperbolehkan."
"Karena ini kan sesuai aturan, tidak boleh berjualan," jelasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi mengatakan, proyek pembangunan Jalan Pancasila, Taman Pancasila, dan Alun-alun Kota Tegal, dimulai Juli 2020.
Ia mengatakan, semua proyek sudah ditender.
Mengenai PKL, menurut Jumadi, nantinya akan direlokasi di lahan milik Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jawa Tengah dan lahan milik 2 Tang yang berada di sekitar Alun-alun Kota Tegal.
"Nanti ini ada, kami sedang persiapan di lahan PD CMJT."
"Dan lahan milik 2 Tang punya, itu juga sudah kami sewa, lagi nego harganya saja," jelasnya.

• Kasus Pertama di Salatiga, Pasien Covid-19 Meninggal, Pegawai Pengadilan di Kota Semarang
• Jangan Upload Foto Anak di Medsos, Rawan Dimanfaatkan Buat Tindak Kriminal, Khususnya Penipuan
Sudah Disosialisasikan Kepada PKL
Sebelumnya, Satpol PP Kota Tegal menertibkan PKL di sepanjang Jalan Pancasila, Kota Tegal.
Itu dilakukan menjelang pelaksanaan proyek pembangunan jalan dan jembatan di sekitar lokasi tersebut, Rabu (15/7/2020).
Mulai Kamis (16/7/2020), puluhan PKL diminta untuk tidak berjualan di sepanjang Jalan Pancasila Kota Tegal.
Kepala Satpol PP Kota Tegal, Hartoto mengatakan, penertiban PKL di sepanjang Jalan Pancasila berkaitan dengan proyek jembatan dan jalan oleh DPUPR Kota Tegal.
Ia memperkirakan, ada sekira 170 PKL yang ditertibkan untuk tidak berdagang di Jalan Pancasila.
Menurut Hartoto, pihaknya saat ini masih memperbolehkan PKL berdagang lantaran mereka sudah menggelar lapak.
Namun Kamis (16/7/2020) semua harus benar-benar bersih.
"Sementara ini, kami masih mengarahkan dan mendata."
"Besok harus benar-benar clear," kata Hartoto kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (15/7/2020).
Seorang pedagang baju di Jalan Pancasila, Waluyo (42) mendukung pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemkot Tegal.
Waluyo mengakui, berjualan di sepanjang Jalan Pancasila itu salah.
Namun ia berharap, Pemkot Tegal menyediakan tempat relokasi bagi pedagang di Jalan Pancasila.
"Kalau untuk pembangunan kami mendukung."
"Cuma ya tolong orang-orang di sini diselamatkan."
"Ada tempat terlebih dahulu, baru kami dipindah," katanya. (Fajar Bahruddin Achmad)
• Polisi Gerebek Rumah Kos Produksi Tembakau Gorilla di Bandungan Semarang, Seusai Tangkap Pembeli
• PSIS Semarang Gunakan Dua Lokasi Ini, Pusat Latihan Tim Mahesa Jenar Selama Kompetisi Liga 1
• Mau Terlibat Program Guru Penggerak Kemendikbud? Begini Cara Daftar dan Jadwal Seleksinya