Teror Virus Corona
Bentuk Detektif Covid-19, Pemkot Bogor Bagi Jadi Dua Tim Khusus, Ini Peran dan Tugas Mereka
Tim Detektif Covid-19 ini akan diterjunkan untuk memperkuat tenaga pelacakan dan pemantauan sehingga tingkat penyebaran dapat ditekan minimal.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BOGOR - Pemkot Bogor bentuk tim khusus Detektif Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Tim Detektif Covid-19 ini akan diterjunkan untuk memperkuat tenaga pelacakan dan pemantauan sehingga tingkat penyebaran dapat ditekan seminimal mungkin.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, tim tersebut dibentuk secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan hingga RW.
• Emak-emak Geruduk Rumah W di Dukuhseti Pati, Merasa Kena Tipu Pengelola Arisan Online
• Polisi Periksa Manager BMT Insan Mandiri, Status Saksi Kasus Penggelapan Dana Nasabah di Banyumas
• Bendera PDIP Dibakar Peserta Aksi Demo di Jakarta, Ganjar Pranowo: Kader Jangan Sampai Terprovokasi
• Mengintip Rumah Makan Rakyat di Banjarnegara, Perut Kenyang Tanpa Harus Bayar
Tim Detektif Covid-19 ini dibagi menjadi dua tim, yaitu tim lacak dan tim pantau.
Bima menjelaskan, tim lacak berjumlah 340 orang di tingkat kelurahan dan 30 orang di tingkat kecamatan.
Sementara, tim pantau berjumlah 797 orang di tingkat RW dan dibantu tim dari Puskesmas.
Sehingga, kata Bima, total ada 1.167 pasukan yang bergerak di wilayah Kota Bogor.
"Persoalan terbesar Covid-19 ini adalah kemampuan untuk mendeteksi."
"Karena virus ini tidak terlihat."
"Ketika kita lemah mendeteksi, penyebaran akan semakin cepat."
"Jadi kunci utama kami mendeteksi secara dini."
"Yang kedua, mendeteksi secara aktif kemungkinan penularannya,” ungkap Bima seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (25/6/2020).
Bima menambahkan, Tim Detektif Covid-19 yang dibetuknya ini bukan sakedar pasukan.
Melainkan sebuah sistem.
Ia menyebut, tugas tim lacak adalah melakukan pelacakan kasus konfirmasi positif.
Melakukan assessment kemampuan isolasi mandiri di rumah, memfasilitasi rujukan penderita Covid-19.
Termasuk memfasilitasi rumah isolasi untuk ODP dan OTG.
Sedangkan tugas tim pantau adalah melakukan pemantauan keluhan kesehatan warga ODP dan OTG yang isolasi mandiri di rumah.
Lalu memantau disiplin warga yang ODP dan OTG serta melaporkan perkembangan kepada petugas surveilans puskesmas dan RW Siaga.
"Tim lacak ini melakukan pendalaman sehingga dari satu yang positif itu bisa dikembangkan sejumlah ODP dalam 2x24 jam."
"Begitu satu orang positif, maksimal harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin ODP, sedetail mungkin,” sebut Bima.
“Begitu dapat ODP, dialihkan ke tim pantau."
"Tim inilah yang melacak ODP selama 14 hari dengan prosedur yang ditetapkan."
"Dan semuanya dimasukan ke data aplikasi. Jadi data ODP, OTG dan positif itu diinput."
"Kami membangun sistem di sini,” sambungnya.
Menurut dia, strategi dalam menghadapi Covid ini adalah melakukan mitigasi infeksi, tes masif, dan memastikan protokol kesehatan diterapkan di masyarakat.
“Jadi lebih baik ketahuan (positif Covid-19) daripada tidak ketahuan."
"Kami kan bukan sedang mengutak-atik angka."
"Kami ingin menyelamatkan manusia."
"Kalau utak-atik angka seperti itu ya tidak usah kita melakukan apa-apa, tidak usah swab, pasti angkanya akan rendah terus."
"Tapi nanti orang yang meninggal semakin banyak,” pungkas dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemkot Bogor Bentuk Tim Detektif untuk Lacak Sebaran Covid-19"
• Begini Cara Urus Surat Keterangan Bebas Covid-19, Berikut Biaya Mandiri di Rumah Sakit
• Pengumuman Resmi Muhammadiyah: 31 Juli 2020, Hari Raya Iduladha 1441 Hijriyah
• Keluarga Pengantin Buka Suara, Syaqrun Beberkan Fakta Pernikahan Berujung Duka di Semarang
• 17 Kecamatan di Jateng Belum Miliki SMA Negeri: Ganjar: Kami Mau Uji Coba Sekolah Jarak Jauh
