Berita Jawa Tengah
Keluarga Pengantin Buka Suara, Syaqrun Beberkan Fakta Pernikahan Berujung Duka di Semarang
Acara pernikahan menjadi klaster baru penularan Covid-19 lantaran diduga melanggar ketentuan protokol kesehatan dalam PKM Kota Semarang. Ini kisahnya.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Akhir-akhir ini, publik digegerkan dengan pemberitaan tentang munculnya klaster baru di Kota Semarang.
Klaster itu berasal dari pesta pernikahan yang berlangsung di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Acara pernikahan di Kota Semarang menjadi klaster baru penularan Covid-19 lantaran diduga melanggar ketentuan protokol kesehatan dalam pembatasan kegiatan masyarakat (PKM).
• Tegal Jadi Pusat Distribusi Narkoba Wilayah Pantura Barat Jateng, Ini Penjelasan BNN
• Ini Penyebab Kasus Virus Corona Bertambah Signifikan di Kota Semarang
• Pelaku Palsukan Slip Setoran Nasabah BMT Insan Mandiri, Polisi Baru Terima 15 Pelapor di Banyumas
• Di Kota Tegal, 479 Karyawan yang Dirumahkan Sudah Bekerja Lagi, Jumadi: Pakai Sistem Kerja Shift
Klaster pernikahan berawal dari temuan satu keluarga mempelai yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dinyatakan positif Covid-19.
Acara pernikahan yang sejatinya merupakan prosesi ijab kabul itu dilakukan di rumah pengantin wanita di Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (11/6/2020).
Namun, pihak keluarga menampik adanya informasi bahwa acara pernikahan itu telah melanggar ketentuan pembatasan acara pernikahan yang melebihi 30 orang.
Saudara pengantin Muhammad Syaqrun membeberkan pada prosesi akad nikah itu hanya dihadiri pihak keluarga sekira 20 orang.
Lalu digelar di rumah pengantin wanita dengan sepengetahuan kepala desa dan dikawal Bhabinkamtibmas.
"Akad nikahnya diadakan di rumah pengantin."
"Sudah sepengetahuan Pak Lurah dan Bhabinkamtibnas juga mengawal."
"Yang datang juga sekira 19- 20 orang dan sesuai protokol kesehatan," jelas Syaqrun saat dikonfirmasi melalui Kompas.com, Rabu (24/6/2020).
Selanjutnya, kata dia, setelah acara akad nikah selesai dua hari kemudian adik pengantin mengeluh kelelahan.
Lalu dirawat di RS Sultan Agung Semarang.
Kemudian menyusul kedua orangtua juga sakit dan dirawat di rumah sakit yang sama.