Berita Purbalingga
Enam Peserta Itjima Ulama Dunia Tiba di Purbalingga, Diminta Isolasi Mandiri Selama 14 Hari
Enam peserta Ijtima Ulama Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia asal Kabupaten Purbalingga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Enam peserta Ijtima Ulama Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia asal Kabupaten Purbalingga menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Mereka baru saja pulang dari Desa Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk mengikuti kegiatan itu.
Rombongan tersebut mengakhiri perjalanannya di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Selasa (24/3/2020).
• Kades Bojanegara Tersangka, Penarikan Uang Syukuran Perangkat Desa di Purbalingga
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
• Anak-anak Mulai Stres Belajar di Rumah, Ganjar Dikomplain Orangtua Siswa
• Identitas Rinci Pasien Virus Corona Tersebar di Medsos, Dinkes Cilacap: Penyebar Bisa Dilaporkan
Camat Bojongsari, Titis Panjerahino mengatakan, enam orang itu baru saja pulang mengikuti Ijtima yang dibatalkan.
Keenam orang tersebut setidaknya dari dua kecamatan di Purbalingga.
Yakni tiga orang dari Kecamatan Bojongsari dan dua dari Kecamatan Mrebet.
Namun satu orang lainnya belum diketahui identitasnya.
"Mereka turun di depan Puskesmas Bojongsari sekira pukul 14.30. Mereka meminta agar diperiksa kesehatannya."
"Walaupun mereka sudah dicek kesehatannya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," ujarnya.
Titis mengatakan, saat itu pelayanan Puskemas Bojongsari telah tutup.
Namun Kapolsek maupun Kepala Puskemas Bojongsari menyarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan.
"Sebenarnya mereka juga diarahkan ke rumah sakit, tetapi tidak mau karena faktor kelelahan."
"Oleh sebab itu mereka diimbau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," jelasnya.
Ia menuturkan, pada Rabu (25/3/2020) direncanakan pihak Puskesmas akan melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah para peserta ijtima tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono menuturkan, Puskesmas telah melakukan pemantauan terhadap peserta Ijtima.
Mereka diminta untuk karantina mandiri di rumah.
"Pengajian Ijtima itu batal. Mereka sudah sampai sana (Gowa), tapi pulang lagi karena tidak jadi," jelasnya.
Ia menuturkan, kondisi kesehatan peserta Ijtima sehat.
Tidak ada keluhan apapun yang dialami mereka.
• Ganjar Gratiskan Warga yang Mau Tes Virus Corona, Ini Daftar Tujuh RS Milik Pemprov Jateng
• Identitas Lengkap PDP Virus Corona Diumbar di Medsos, Pemkab Cilacap Kecewa: Sungguh Tak Manusiawi
• Ganjar Tampar Pemkab Brebes, Dinilai Paling Lemot Tangani Virus Corona di Jateng
• Sumanto Belum Percaya Pengasuhnya Meninggal, Malam Masih Ngobrol Bareng di RSKJ Purbalingga
Ijtima di Gowa Batal Digelar
Seperti diketahui bersama Ijtima Ulama Jamaah Tabligh Dunia di Desa Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan resmi ditunda oleh panitia setelah mengikuti saran pemerintah.
Juru bicara Ijtima Ulama Jamaah Tabligh Dunia Zona Asia, Ali Yubra mengatakan, keputusan ini dibuat panitia lantaran penyebaran virus corona semakin cepat di Indonesia.
"Melihat perkembangan saat ini dan berdasarkan anjuran pemerintah dalam rangka membatasi penyebaran virus corona."
"Maka dengan ini kami dari pelaksana Ijtima (Jamaah Tabligh Dunia) Zona Asia menyatakan untuk menunda kegiatan ijtima," kata Ali.
Itu dikatakannya saat konferensi pers di Kantor Kecamatan Bontomarannu, pada Kamis (19/3/2020).
Ali mengatakan, para peserta yang telah hadir di lokasi acara akan dipercepat proses kepulangannya.
Bersama pemerintah, kata Ali, pihaknya sudah menyiapkan kendaraan yang akan digunakan peserta dari Sulawesi Selatan untuk dipakai pulang.
Sementara untuk warga negara asing, Ali mengatakan, akan dibawa ke tempat isolasi untuk selanjutnya dikarantina dan diperiksa kesehatannya.
"Kami telah mengurus untuk mengisolasi agar terpisah dari orang-orang lokal Indonesia."
"Pengawasan dengan cara menyiapkan tenaga medis untuk memantau pemeriksaan mereka," tutur Ali.
Ali mengatakan, sebelumnya panitia menyelenggarakan acara ini karena menurutnya WNA tersebut sudah berada di Indonesia sejak 2 hingga 3 bulan lalu.
Ali mengatakan, sejak 18 Maret 2020, panitia tidak lagi mendatangkan peserta dari Pakistan dan Bagladesh.
• Kisah Kedekatan H Supono dan Sumanto di RSKJ Purbalingga, Jadi Pengawal Setia Tiap Pengajian
• Saya Legowo Demi Keselamatan Orang Banyak, Hajatan Penikahan Berhenti Seketika di Kesugihan Cilacap
• Banyumas Berstatus SSB, Bupati Achmad Husein Minta Masyarakat Tak Termakan Berita Hoaks
• Jangan Lupakan DBD, Kabupaten Pati Sudah Ada 29 Kasus, Satu Meninggal
Diketahui, Ijtima Dunia 2020 Zona Asia seyogyanya dilaksanakan pada 20-22 Maret 2020.
Kegiatan itu dihadiri ribuan jemaah dari berbagai negara.
Tak hanya itu, 478 WNA dari 48 negara juga menghadiri acara tersebut.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo menyatakan, panitia Ijtima Dunia 2020 Zona Asia diikuti sekira 8.000 peserta dari 48 negara.
"Baru saja dapat kabar dari Kapolres dan Dandim kalau panitia pelaksananya sepakat menunda kegiatan hingga situasi kembali membaik dari wabah virus corona," ujar Adnan, Rabu (18/3/2020), seperti ditulis Antaranews.com.
Didata Polresta Banyumas
Upaya yang dilakukan di Purbalingga, sebelumnya pula hendak dilakukan di Kabupaten Banyumas.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Whisnu Caraka akan mendata warga Banyumas yang mendatangi Ijtima Dunia 2020 Zona Asia itu.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam pembagian hand sanitizer di Alun-alun Purwokerto bersama Bupati Banyumas, Achmad Husein, Kamis (19/3/2020).
"Kemungkinan ada warga Banyumas yang berangkat."
"Oleh karena itu kami berkoordinasi dengan Bupati agar masing-masing kepala desa mendatakan itu," ujar Kapolresta kepada TribunBanyumas.com, Kamis (19/3/2020).
Jika sudah terdata, pihaknya akan melakukan pengecekan kesehatan.
"Pengecekan jelas untuk warga yang sudah kembali ke Banyumas usai mengikuti kegiatan tersebut," jelasnya.
Namun demikian, Kapolresta belum bisa menyebutkan jumlah warga Banyumas yang berangkat ke Gowa itu.
"Kami belum berani menyebutkan itu jumlah warga yang berangkat."
"Karena data-data masih simpang siur. Yang jelas ada masyarakat Banyumas yang datang ke sana," imbuhnya.
Nantinya warga Banyumas yang baru pulang dalam kegiatan tersebut tidak akan langsung diisolasi.
Pemda baik dari dinas kesehatan dan kepolisian akan melakukan pengawasan.
Warga tersebut akan terus dipantau kemudian cek kesehatannya bagaimana.
Bagaimana kondisi kesehatan mereka selepas pulang apakah dalam keadaan sehat atau tidak.
Atau bahkan memiliki suhu tinggi 38 derajat Celcius.
Kapolresta menambahkan jika memang ada indikasi ke infeksi virus corona.
Pihaknya akan melakukan prosedur penanganan Covid-19. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Update Pasien Positif Corona Jateng 24 Maret, Hari Ini Satu Meninggal di RSUD Moewardi Solo
• Perantau Masuk Purbalingga Kategori ODP Virus Corona, Dipantau Tim Satgas Covid-19 Tingkat Desa
• Viral Petai Raksasa di Hutan Banjarnegara, Distankan: Keluarga Fabaceae Tapi Tidak Layak Konsumsi
• Update RSMS Purwokerto Selasa Sore, Dua PDP Virus Corona Meninggal, Hasil Swab Belum Keluar