Berita Banyumas

BMKG Ungkap Penyebab Bencana Banyumas: Ada Bibit Siklon Tropis di Samudera Hindia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANCAMAN CUACA EKSTREM - Ilustrasi awan badai konvektif yang terbentuk di wilayah Jawa Tengah menjadi pertanda cuaca ekstrem yang mengancam warga. BMKG menjelaskan cuaca ekstrem ini terbentuk dengan cara adanya bibit siklon tropis dan anomali suhu laut, yang memicu hujan lebat penyebab puluhan titik longsor dan banjir di Banyumas.

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Bencana longsor dan banjir yang mengepung Kabupaten Banyumas pada Minggu (3/8/2025) ternyata bukanlah hujan biasa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab utama di balik cuaca ekstrem tersebut.

Pemicunya adalah sebuah fenomena yang lahir jauh di lautan.

Baca juga: Hujan Ekstrem Bayangi Banyumas dan Purbalingga Hingga 2 Hari ke Depan, Wilayah Ini Harus Waspada

Yaitu adanya 'bibit siklon tropis' 90S yang terpantau di Samudera Hindia.

Penjelasan ilmiah ini disampaikan oleh Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

Menurutnya, bibit siklon tropis ini berada di sebelah barat daya Pulau Jawa.

Sistem ini menyebabkan terjadinya perlambatan kecepatan angin di sekitar wilayah Jawa.

Perlambatan angin inilah yang memicu peningkatan pembentukan awan-awan hujan secara masif.

Namun, bibit siklon tropis ini tidak bekerja sendirian.

Ada empat faktor lain yang membuat hujan di Banyumas menjadi sangat ekstrem.

Faktor kedua adalah adanya anomali atau keanehan pada suhu muka laut.

Perairan di selatan Jawa Tengah terpantau lebih hangat dari biasanya.

Hal ini menambah potensi penguapan yang tinggi ke atmosfer.

Faktor ketiga adalah tingkat kelembapan udara yang sangat basah di berbagai lapisan.

Dan faktor keempat adalah kondisi atmosfer di wilayah Jawa Tengah yang sedang labil.

Halaman
12

Berita Terkini