TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Mutu struktur bangunan Masjid Seribu Bulan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikhawatirkan telah menurun setelah mangkrak hampir dua tahun.
Dosen Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr Ir Gathot Heri Sudibyo mengatakan, pembangunan lanjutan tak bisa langsung dilakukan sebelum adanya pemeriksaan.
Dia mencontohkan, komponen besi yang dibiarkan terbuka bisa mengalami korosi atau karat.
Bila tidak diperiksa, hal itu bisa berdampak terhadap kekuatan struktur secara keseluruhan.
"Secara teknis, bangunan yang lama tidak dilanjutkan bisa memengaruhi kinerja dan beban struktur."
"Jadi harus dicek lagi case by case."
"Kalau besi berkarat, ya harus dibersihkan atau diganti. Kalau tidak rusak, ya bisa dilanjutkan," kata Gathot kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Sudah Punya Masjid Agung, Apa Alasan Pemkab Banyumas Bangun Masjid Seribu Bulan?
Diketahui, Masjid Seribu Bulan di Jalan Bung Karno Purwokerto mangkrak sejak 2023.
Pembangunan yang dimulai Mei 2021 itu baru berupa fondasi dan rangka bangunan.
Gathot menilai, proyek yang tidak kunjung selesai ini membuat bangunan kehilangan nilai fungsi dan estetika.
"Bangunan mangkrak merusak keindahan. Fungsinya tidak berjalan, jadi gak nyaman."
"Artinya, antara rencana dan pelaksanaan harusnya berjalan beriringan," ujarnya.
Pemkab Harus Tanggung Jawab
Ia juga menyoroti soal kejelasan tanggung jawab atas bangunan ini.
Menurutnya, ketika sebuah proyek belum masuk dalam skala prioritas anggaran daerah maka keberlanjutan pembangunannya akan tergantung pada kerja sama antara pemerintah daerah dan pihak ketiga.
"Bangunan itu wewenang siapa? Pemerintah harus menyelesaikan masalah ini."