Rekomendasi Makanan Rebus yang Baik di Konsumsi oleh Penderita Asam Lambung

TRIBUNBANYUMAS.COM - Bagi penderita asam lambung dalam mengonsumsi makanan harus melakukan pantangan, terutama makanan yang digoreng.

Gorengan memang makanan yang mengoda selera, karena rasanya yang nikmat dan mudah ditemukan.

Namun kandungan dalam gorengan dapat menimbulkan gejala asam lambung, hal ini disebakan kandungan gorengan yang memiliki lemak tinggi, dan kolesterol.

Walaupun olahan makanan digoreng lebih nikmat, Anda bisa mengonsumsi makanan rebus yang tidak kalah enak juga.

Baca juga: Tahu Baik bagi Penderita Asam Lambung. Ketahuilah Sederet Manfaatnya

Baca juga: Kandungan Buncis Dapat Meredakan Gejala Asam Lambung, Namun Perhatikan Cara Mengolahnya

Baca juga: Konsumsi Air Hangat Secara Teratur Dapat Mencegah Kambuhnya Asam Lambung

Berikut beberapa rekomendasi makanan rebus yang bisa Anda konsumsi,  makanan rebus ini enak dan aman bagi lambung:

1.  Krim Sup

Krim sup merupakan makanan sehat yang baik untuk lambung, kandungan gizi dalam makanan ini bermanfaat untuk pencernaan yang bisa memperlancar sistem pencernaan dan mengobati radang usus.

2. Sup Tahu

Tahu memiliki kandungan gizi seperti kalsium, fosfor, dan protein, sehingga dapat menurunkan kolesterol jahat, meminimalisir risiko hipertensi, dan melindungi usus besar. Selain itu makanan ini juga sangat bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah.

3. Sup Telur

Taukah Anda bahwa dengan mengonsumsi sup telur, dapat mengobati radang usus dan dapat membantu sistem pencernaan dalam tubuh.

Hal ini karena terdapat kandungan air yang tinggi pada makanan ini. Bagi Anda penderita asam lambung yang memiliki gejala sembelit, Anda dapat mengonsumsi sup telur, yang baik untuk pencernaan.

4.  Pangsit Kuah

Pangsit kuah juga memiliki kandungan air yang tinggi, selain itu pangsit kuah juga mengandung selenium dan kolina yang dapat melancarkan peredaran darah dan menyeimbangkan cairan pada tubuh.

Hingga dapat meminimalkan risiko terjadinya dehidrasi, dan dapat mempertahankan elastisitas jaringan sehingga dapat mencegah risiko terkena kanker.