Berita Kendal

Cegah Covid Meluas, Dinkes Kendal Targetkan Puskesmas Lakukan Tracing Minimal 15 Orang Per Hari

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal meningkatkan tracing dan testing untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron.

Penulis: Saiful Masum | Editor: rika irawati
Shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi pencegahan corona. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal meningkatkan tracing dan testing untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, terutama varian Omicron.

Bahkan, petugas di setiap puskeksmas diminta melakukan tracing, minimal 15 orang per hari.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kendal Parno mengatakan, hingga Selasa (15/2/2022), angka Covid-19 di Kendal tercatat 869 kasus.

Sebanyak 12 kecamatan masuk dalam kategori zona merah Covid-19 dengan total angka kasus, masing-masing kecamatan, lebih dari 30 orang.

Kasus tertinggi berada di Kota Kendal, dengan jumlah warga terpapar lebih dari 90 orang.

Baca juga: Serius Garap UMKM, Bupati Kendal Minta Setiap Tempat Wisata Fasilitasi Penjualan Produk UMKM

Baca juga: Kasus Covid Ditemukan di 4 Sekolah, Disdikbud Kendal Belum Akan Hentikan PTM 100 Persen

Baca juga: 46 Guru SMP Negeri 2 Kendal Jalani Tes PCR setelah 1 Guru Positif Covid. PTM Ditutup, Diganti PJJ

Baca juga: Tak Gubris Teriakan Warga, 2 Pengendara Motor di Kendal Tewas Tertabrak KA Kaligung

Meski demikian, Parno menegaskan, kondisi di Kabupaten Kendal masih terbilang aman.

Karena, mayoritas warga yang terpapar tidak disertai gejala.

Hanya ada 28 orang yang kini dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang.

"Kendal masih aman, kebanyakan yang terkena tidak bergejala atau OTG (orang tanpa gejala). Kalau ada pun, gejalanya ringan meskipun penularannya cepat."

"Saya kira, tidak ada yang perlu ditakuti, waspada tetap harus," terangnya.

Menurut Parno, tingginya kasus terpapar Covid-19 di Kendal terjadi seiring kencangnya tracing dan testing yang dilakukan.

Parno menyebut, tenaga kesehatan di Kabupaten Kendal memiliki kewajiban tracing 104 orang, setiap hari.

Setiap puskesmas ditarget bisa melakukan tracing kepada 15 orang per hari.

Hal itu dilakukan untuk mendeteksi lebih dini, sejauh mana tingkat penyebaran Covid-19 varian Omicron agar lebih mudah diantisipasi.

"Yang penting, prokesnya masyarakat jangan sampai lupa. Karena, penularan virus saat ini cukup cepat," pintanya.

Baca juga: Tokyo Verdy Ungkap Proses Negosiasi Transfer Permanen Pratama Arhan

Baca juga: Tak Cukup Wisata Sejarah dan Agro, Bupati Purbalingga Ingin Dinporapar Kembangkan Wisata Industri

Baca juga: Guru Ngaji di Kudus Cabuli Murid TPA. Polres Terima 1 Laporan, JPPA Temukan 8 Korban

Baca juga: Tokyo Verdy: Selamat Bergabung Arhan, Ini Profil Klub Anyar Pratama Arhan di J2

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved