Berita Kendal
Kasus Covid Ditemukan di 4 Sekolah, Disdikbud Kendal Belum Akan Hentikan PTM 100 Persen
Empat sekolah di Kendal melaporkan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Penulis: Saiful Ma'sum | Editor: rika irawati
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Empat sekolah di Kendal melaporkan adanya kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal memastikan, pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di wilayah tersebut tetap berlangsung.
Hal itu ditegaskan Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi, Minggu (6/2/2022).
Menurut Wahyu, PTM harus dipertahankan semaksimal mungkin agar tetap berlangsung dengan komitmen bersama menjaga protokol kesehatan di semua satuan pendidikan.
Utamanya, di tengah kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Namun demikian, Wahyu tetap bertindak tegas dengan mencabut izin PTM sementara, apabila ditemukan guru atau siswa terpapar virus corona.
"Sudah ada 3 sekolah yang sempat kami berlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dua sekolah dasar dan SMPN 2 Kendal sudah dilakukan evaluasi, tracing dan testing semua orang yang kontak erat dengan yang berdangkutan," terangnya.
Baca juga: 46 Guru SMP Negeri 2 Kendal Jalani Tes PCR setelah 1 Guru Positif Covid. PTM Ditutup, Diganti PJJ
Baca juga: Tak Gubris Teriakan Warga, 2 Pengendara Motor di Kendal Tewas Tertabrak KA Kaligung
Baca juga: 160 Siswa SDN 1 Bangunsari Keliling Lapas Terbuka Kendal, Petik Terong Setelah Disuntik Vaksin
Baca juga: Pemkab Kendal Bikin Gerakan ASN Belanja di Pasar Relokasi Weleri, Sekda: Kasihan Karena Masih Sepi
Wahyu menyebut, PJJ saat ini masih berlangsung di SMPN 2 Kendal sampai Selasa, 8 Februari 2022.
Sedangkan dua sekolah dasar di Kecamatan Brangsong sudah kembali melangsungkan PTM.
Selain tiga sekolah itu, lanjut Wahyu, pihaknya juga mendapatkan laporan seorang siswa di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Boja dikabarkan terpapar Covid-19.
Kabar tersebut ia terima Sabtu kemarin melalui UPTD dan pihak sekolah.
Ia meminta agar pihak sekolah menginventarisasi kondisi siswa, guru, dan tenaga kependidikan untuk dilaporkan kepada Disdikbud dan puskesmas setempat.
Agar bisa dilakukan tindakan penanganan dengan cepat oleh tenaga kesehatan.
"Hari ini, kami masih tunggu laporan detail dari SMPN di Boja agar bisa diambil tindakan. Pertama, petugas puskesmas hari ini melakukan tracing, dan kami Disdikbud bisa mengambil tindakan terkait PTM sekolah yang bersangkutan," tegasnya.
Wahyu memastikan, pembelajaran tatap muka tetap berjalan selama tidak ada peningkatan kasus secara global.