Berita Kudus
Takut Dampak Vaksinasi Covid, Ratusan Warga Sedulur Sikep di Kudus Belum Bersedia Divaksin
Banyak warga Sedulur Sikep di Undaan Kudus ternyata belum divaksin Covid-19. Mereka beralasan, takut dampak setelah suntikan vaksin.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Banyak warga Sedulur Sikep di Undaan Kudus ternyata belum divaksin Covid-19. Mereka beralasan, takut dampak setelah suntikan vaksin.
"Kalau setelah divaksin (muncul dampak), rasa takut ada," ujar tokoh Sedulur Sikep Kudus, Budi Santoso, Jumat (19/11/2021).
Budi mengakui, dari ratusan warga Sedulur Sikep yang tersebar di berbagai desa di Kudus, sampai hari ini, belum divaksin.
Dia secara pribadi tidak menolak program vaksinasi yang digalakkan pemerintah itu.
Namun, untuk menepis rasa takut akibat dampak setelah vaksinasi, dirinya meminta kepada dinas kesehatan untuk menyosialisasikan secara langsung kepada warga Sedulur Sikep.
"Kami butuh sosialisasi dari Dinas Kesehatan. Okelah kami kerja sama untuk vaksinasi. Tapi, kalau orang takut mestinya jangan dipaksa. Banyak yang belum. Alasannya takut," jelas dia.
Baca juga: Warga Sedulur Sikep Undaan Minta Pemerintah Bangun Gedung Pertemuan, Begini Janji Bupati Kudus
Baca juga: Tak Ingin Ada Lagi Vaksin Kedaluwarsa, Bupati Kudus Minta Dinkes Gencarkan Vaksinasi Terutama Lansia
Baca juga: Instruksi Bupati Kudus Kepada Camat dan Kades: Pekan Ini Selesai, Validasi Data Vaksinasi Lansia
Baca juga: Sampah di Sungai Piji Kudus Mulai Dikeruk, Petugas Temukan Kasur di antara Ranting Pohon dan Bambu
Sosialisasi yang dilakukan Dinas Kesehatan, nantinya untuk memantapkan warga Sedulur Sikep supaya mau divaksin serta menepis rasa takut yang selama ini menghantui.
"Sosialisasinya soal vaksinasi tidak membahayakan dan lain sebagainya. Biar gamblang," katanya.
Mengetahui hal tersebut, Bupati Kudus HM Hartopo yang datang ke Undaan untuk silaturahim dengan warga Sedulur Sikep, kemudian menjelaskan soal vaksinasi.
Menurut Hartopo, vaksin tidak sekadar syarat untuk bepergian tapi lebih dari itu, yakni untuk membentuk imunitas.
"Makanya, harus ada edukasi. Vaksin bukan hanya untuk pergi tapi untuk imunitas supaya kalau tertular tidak ada gejala berarti," katanya. (*)
Baca juga: Genting 15 Rumah di Pesurungankidul Kota Tegal Rusak Disapu Angin Ribut
Baca juga: Bupati Purbalingga Tegur Perangkat di 10 Kecamatan, Capaian Vaksinasi Covid di Bawah 50 Persen
Baca juga: Jelang Pilkades Serentak, Polresta Banyumas Mulai Awasi Pergerakan Para Botoh
Baca juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kaji Opsi Formula UMK Ganda untuk 2022, Berikut Pertimbangannya