Penanganan Corona
Penghuni Lapas Kendal yang Terpapar Bakal Dites Swab Ulang, Disesuaikan Masa Berakhirnya Karantina
Para nakes dijadwalkan mulai melakukan tes swab PCR pada Minggu (6/6/2021) setelah batas akhir isolasi mandiri selama 10 hari.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KENDAL - Dinkes Kabupaten Kendal bakal menerjunkan tenaga kesehatan Puskesmas Kendal untuk melakukan tes swab PCR ulang kepada warga Lapas Kelas IIA Kendal dan Lapas Terbuka Kelas IIB yang terpapar Covid-19.
Para nakes dijadwalkan mulai melakukan tes swab PCR pada Minggu (6/6/2021) setelah batas akhir isolasi mandiri selama 10 hari.
Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan, 222 orang di Lapas Kelas IIA Kendal dan 13 orang di Lapas Terbuka Kendal akan selesai menjalani isolasi mandiri Covid-19 pada Sabtu (5/6/2021).
Mereka terdiri dari 9 pegawai lapas dan sisanya warga binaan.
Baca juga: Dico Sebut 50 UMKM Kendal Sudah Siap Ekspor Produk, Pemkab Bantu Lakukan Ini
Baca juga: Tekan Laju Pertumbuhan Kasus Covid-19, Puluhan Pegawai Lapas Kendal Disuntik Vaksin
Baca juga: MPP Kendal Dilaunching, Berikut Catatan Penting Tjahjo Kumolo dan Ganjar Pranowo
Baca juga: Pemkab Kendal Masih Tutup Stadion Tiap Minggu, Hindari Kerumunan Warga di Akhir Pekan
Kata Ferinando, tes swab ulang bakal dilakukan kepada semua warga lapas yang terpapar Covid-19 untuk mengetahui kondisi terkini paparan virus dalam tubuh.
Hal ini merupakan bentuk kehati-hatian Dinkes untuk melindungi warga binaan dan pegawai lapas lain yang masih sehat agar tidak terpapar corona.
Rencananya, proses swab PCR akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan batas waktu isolasi masing-masing personal.
"Kasus Covid-19 di Lapas Kendal sudah ditangani nakes."
"Vitamin sudah diberikan cukup sampai isolasi berakhir, dan dilakukan pemantauan."
"Setelah itu kami lakukan tes swab PCR ulang untuk evaluasi."
"Karena mereka tinggal satu lokasi dan harus berinteraksi dengan tahanan lain, kami harus pastikan kondisinya."
"Jangan sampai menularkan ke yang lain," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/6/2021).
Ferinando memastikan, meski terjadi lonjakan kasus di dua Lapas Kendal, semua orang yang terpapar dalam kondisi baik tanpa memerlukan penanganan medis khusus.
Mereka dilakukan isolasi di masing-masing lapas dengan cara memisahkan tempat antara yang terpapar Covid-19 dengan yang sehat.
Dia berharap, perkembangan yang baik ini menghasilkan evaluasi yang baik pula.
Sehingga banyak yang kembali sembuh dan bisa beraktivitas normal.
Ke depan, kata Ferinando, pihaknya akan memprioritaskan vaksinasi semua warga di dalam Lapas, baik pegawai maupun warga binaan setelah semuanya dinyatakan sembuh.
"Untuk pegawai yang tidak terpapar sudah divaksin semua, terakhir ada 52 orang."
"Ke depan setelah evaluasi swab, kami akan vaksin semuanya untuk menekan risiko paparan virus Covid-19 di lingkungan lapas," ujarnya.

Baca juga: Warga Dusun Paponan Temanggung Belum Percaya, Orangtua Aisyah Tega Bunuh Anaknya, Ini Kata Mereka
Baca juga: Kronologi Ruwatan Berujung Kematian di Bejen Temanggung, Dukun Sebut Anak Marsidi Titisan Genderuwo
Klaster Ngareanak
Selain itu, Farinando juga menyoroti perkembangan klaster Covid-19 di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo.
Katanya, puluhan orang yang dinyatakan terpapar Covid-19 klaster kegiatan ibadah di musala sudah mengalami penurunan.
Dari 30 warga yang positif Covid-19, kini tinggal 10 warga yang masih menjalani isolasi mandiri.
Sisanya sudah dinyatakan sembuh.
Sebagai langkah penanganan selanjutnya, Dinkes bakal menggencarkan vaksinasi pada lansia di Desa Ngareanak dalam sepekan ke depan.
Target ada 350 lansia yang tersebar di beberapa dusun.
"Sudah 120 lansia di Desa Ngareanak yang sudah divaksin agar daya tahan tubuh semakin kuat."
"Kami harapkan selesai dalam satu pekan ke depan," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/6/2021).
Berdasarkan data Dinkes, kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal saat ini mengalami peningkatan, namun tidak signifikan dibanding dua pekan lalu.
Rencananya, Dinkes Kabupaten Kendal bakal mengevaluasi perkembangan kasus secara global pada pekan kedua Mei 2021.
Hal itu untuk mengetahui secara detail pergerakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kendal.
Terpisah, Direktur RSDC Kendal, Budi Mulyono menambahkan, sejak kenaikan Covid-19 pasca libur Lebaran, rumah sakit itu kembali dihuni beberapa orang yang melakukan isolasi.
Terdiri dari pegawai pemerintahan dan instansi, lantaran tidak bisa melakukan isolasi di rumah tinggal masing-masing.
Sehingga mereka diarahkan melakukan karantina mandiri di tempat isolasi terpusat.
"Setelah kosong beberapa waktu lalu, RSDC ada lagi yang melakukan isolasi."
"Tidak banyak, dan ada tenaga kesehatan yang mengawasi dan mengontrol perkembangannya secara bergantian."
"Sudah diberikan vitamin juga, kondisinya baik stabil," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/6/2021).
Dia berharap, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di daerah lain menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan setiap saat.
Guna mencegah kemungkinan meluasnya kasus di Kabupaten Kendal. (Saiful Ma'sum)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).
Baca juga: Penasehat Hukum Terdakwa Pilih Walk Out, Sidang Kasus Pencemaran Kodim Tegal Sempat Memanas
Baca juga: Ini Alasan Alun-alun Kota Tegal Masih Tertutup Pagar Seng
Baca juga: Belum Diresmikan, Jalan Lingkar Brebes-Tegal Mulai Dipadati PKL dan Anak Nongkrong
Baca juga: Jalan Lingkar Brebes-Tegal Telah Selesai, Dibangun di Atas Struktur Rawa, Panjangnya 17,4 Kilometer