Berita Purbalingga
2.548 Warga Purbalingga Alami Gangguan Jiwa, Dinkes Ungkap Potensi Sembuh dan Pentingnya Skrining
Sebanyak 2.548 warga Purbalingga terdata mengalami gangguan kejiwaan. Kepala Dinkes Purbalingga menyatakan, gangguan kejiwaan bisa disembuhkan.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
Ringkasan Berita:
- Sebanyak 2.548 warga Purbalingga terdeteksi mengalami gangguan kejiawaan.
- Dinkes Purbalingga menyatakan, gangguan kejiwaan dapat disembuhkan asalkan mendapatkan penanganan sejak dini.
- Deteksi dini dan dukungan masyarakat juga menentukan keberhasilan pengobatan tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Kepala Dinas Purbalingga Jusi Febrianto mengatakan, masalah gangguan kejiwaan sebetulnya bisa disembuhkan melalui deteksi dan terapi sejak dini.
Namun, diperlukan pula dukungan lingkungan untuk memulihkan kondisi warga yang mengalami gangguan kejiwaan.
Sebelumnya, sebanyak 2.548 warga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terdata mengalami gangguan kejiwaan, baik dalam kategori Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) maupun Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).
Data tersebut diungkap Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar dalam konferensi pers ungkap kasus pembunuhan yang melibatkan ODGJ, Jumat (7/11/2025).
"Langkahnya sudah kita mulai melalui skrining kesehatan gratis atau CKG (cek kesehatan gratis, Red) yang didalamnya juga meliputi cek kesehatan mental."
"Setelah dideteksi dari skrining tersebut, langkah selanjutnya adalah pemberian terapi."
"Ini penting untuk mencegah terjadinya peningkatan dari masalah yang ringan hingga menjadi berat," ungkap Jusi saat dijumpai dalam kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di GOR Sasana Krida Perwira, Purbalingga, Rabu (12/11/2025).
Baca juga: Tiga Pembunuhan di Purbalingga Dilakukan ODGJ, Polres Gandeng Pemkab Upayakan Pencegahan
Ia mengatakan, apabila indikasi yang ditemukan mengarah pada gangguan ringan maka sebaiknya pasien dapat dibawa ke psikolog.
Sedangkan untuk gangguan berat, bisa dibawa ke psikiater.
"Jadi, deteksi sedini mungkin dan terapi secepat mungkin itu harus dilakukan."
"Kalau itu bisa dilakukan, insyaallah tidak akan menjadi gangguan berat," ujarnya.
Pentingnya Peran Masyarakat
Selain penanganan tersebut, Jusi juga menekankan pentingnya dukungan sosial dan empati masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa.
"Yang tidak kalah penting adalah imbauan kepada masyarakat untuk tidak menstigmakan orang dengan gangguan jiwa."
"Mereka bisa tenang asalkan tidak ada stresol psikososial atau tidak ada yang mengejek dan mem-bully," jelasnya.
| Pegawai Puskesmas dan RS di Purbalingga Tiba-tiba Dites Lari 1,6 Km, Buktikan Kebugaran Diri |
|
|---|
| Polres Purbalingga Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Gasak Puluhan Motor, Operasi saat Waktu Subuh |
|
|---|
| Dampak Kementerian Dipecah, Ada Peralihan Aset dan SDM Kemenag ke Kemenhaj Purbalingga |
|
|---|
| Pelunasan Biaya Haji 2026 di Purbalingga Tunggu Regulasi, Diperkirakan Mulai 19 November |
|
|---|
| Masyarakat Menjerit, Harga Sayur di Purbalingga Naik Dua Kali Lipat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/12112025-Kepala-Dinkes-Purbalingga-Jusi-Febrianto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.