Berita Banjarnegara
Mengulang Dua Tahun Lalu, Ini Penjelasan Ilmiah Longsor Hebat di Desa Bantar Banjarnegara
Longsor hebat sebelumnya juga pernah melanda wilayah Dusun Pramen, Desa Bantar, Banjarnegara hingga memaksa 52 keluarga mengungsi, pada 2018.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pergerakan tanah kembali terjadi di Dusun Pramen, Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Daerah ini sudah menjadi langganan longsor.
Longsor hebat sebelumnya juga pernah melanda wilayah dusun itu hingga memaksa 52 keluarga mengungsi, pada 2018.
Baca juga: Jalur Terputus Akibat Pergerakan Tanah, Penghubung Dua Desa di Wanayasa Banjarnegara
Baca juga: Rumah Rusak Akibat Tanah Gerak, 177 Warga Pagentan Banjarnegara Mengungsi sejak Awal Desember
Baca juga: Banjarnegara Belum Jadi Kabupaten Layak Anak, Wabup: Ada Beberapa Indikator yang Kurang
Baca juga: Kepada Andy F Noya, Bupati Banjarnegara Blak-blakan Alasan Membangun di Tengah Wabah Covid-19
Selain merusak banyak rumah hingga penduduknya mengungsi, jalan kabupaten di Dusun Pramen kala itupun hingga terputus karena longsor.
Ini membuat warga Dusun Sikenong, Desa Bantar serta Desa Suwidak sempat terisolasi.
Setelahnya jalan dibangun permanen hingga akses kembali terbuka untuk warga.
Sebanyak 52 keluarga yang mengungsi pun telah direlokasi di hunian baru bantuan pemerintah.
Hampir tiga tahun berselang, bencana itu kembali datang.
Pada Jumat (18/12/2020) pagi, ruas jalan kabupaten di Dusun Pramen, Desa Bantar itu kembali longsor.
Tebing setinggi sekira 50 meter runtuh hingga menimbun seluruh badan jalan.
Ini diperparah dengan kondisi jalan yang ambles cukup dalam.
Kejadian itu seperti mengulang peristiwa nahas pada 2018.
Padahal, memori warga tentang bencana lalu belum hilang.
Dampaknya pun tak kalah mengerikan karena akses utama warga keluar desa terputus.
Terisolasinya desa dari dunia luar biasanya awal dari petaka lain yang menyerta.