Berita Banjarnegara
Mengulang Dua Tahun Lalu, Ini Penjelasan Ilmiah Longsor Hebat di Desa Bantar Banjarnegara
Longsor hebat sebelumnya juga pernah melanda wilayah Dusun Pramen, Desa Bantar, Banjarnegara hingga memaksa 52 keluarga mengungsi, pada 2018.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
Semisal terhambatnya distribusi logistik untuk masyarakat desa, seperti pada 2018.
Karenanya, agar dampak bencana tak kian parah, jalur alternatif melalui Dukuh Beji, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa yang masih sulit dilalui agar dibenahi dan dihidupkan kembali.
"Paling solusinya jalan alternatif agar segera dibenahi untuk akses warga."
"Karena perbaikan jalan ini (Pramen) kemungkinan akan lama," kata warga setempat, Eko Purwanto kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (19/12/2020)

Baca juga: Tohari Sudah Empat Tahun Kemudikan Odong-odong, Hanya Bisa Pasrah Seusai Kecelakaan di Batang
Baca juga: Update Kecelakaan Odong-odong di Batang, Satu Balita dan Dua Lansia Meninggal, Begini Kronologisnya
Baca juga: Pengawasan Objek Wisata Makin Diperketat, Jelang Libur Akhir Tahun di Batang
Terpisah, Kasi Pencegahan BPBD Kabupaten Banjarnegara, Junaedi mengatakan, Sabtu (19/12/2020) terjadi bencana alam gerakan tanah susulan.
Yakni pada ruas jalan yang menghubungkan Desa Bantar -Desa Suwidak pada koordinat S7°17'51" E109°44'45".
Dia menjelaskan, lokasi tersebut merupakan daerah morfologi perbukitan lereng rendah-sedang.
Formasi rambatan dengan litologi tersusun oleh pelapukan batuan breksi vulkanik, napal, batu lempung, serpih, dan napal yang terkontrol oleh struktur sesar serta patahan.
Curah hujan tinggi jadi pemicunya.
Namun itu tidak berdiri sendiri.
Ada bukan faktor lain yang memicu pergerakan, semisal jenis batuan dan kemiringan lahan.
"Gerakan tanah pada lokasi tersebut terpicu oleh intensitas volume air hujan yang cukup tinggi."
"Kondisi litologi jenis batuan dan kemiringan kontur lereng," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (19/12/2020).
Dia melihat, terjadi rekahan di beberapa tempat dan semakin meluas.
Peresapan air hujan yang tidak terkontrol dan akumulasi genangan air terjebak pada saluran air yang tertutup longsor memicu terjadinya pensesaran baru.