Berita Pendidikan
Anak-anak Mulai Stres Belajar di Rumah, Ganjar Dikomplain Orangtua Siswa
Ganjar mengatakan, kini para guru cukup menyampaikan materi atau memberi tugas yang ada sangkut pautnya dengan Covid-19.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Seminggu sudah, para siswa dari seluruh tingkat pendidikan diliburkan, belajar di rumah masing-masing.
Diliburkannya para peserta didik tersebut atas kebijakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam menyikapi wabah virus corona (Covid-19) yang makin meluas.
Ganjar Pranowo membuat kebijakan baru untuk pendidikan di masa 14 hari pembelajaran di rumah.
Pemberlakuan kebijakan itu tinggal seminggu lagi.
• Mengintip Keajaiban Potensi Lokal Banyumas, Ciu Wlahar Dilirik Bupati Banyumas Bikin Hand Sanitizer
• Pelantikan Perangkat Desa Bertarif di Bojanegara, Polres Purbalingga: Segera Tetapkan Tersangka
• Mudik Lebaran 2020 Bisa Saja Dilarang, Kemenhub: Kajian Skenario Terburuk Tangani Virus Corona
• Sumanto Belum Percaya Pengasuhnya Meninggal, Malam Masih Ngobrol Bareng di RSKJ Purbalingga
Namun, dari hasil evaluasi, bagi Ganjar ada yang salah dalam mempersepsikannya.
Karenanya, di sisa waktu tersebut, ada langkah sekaligus permintaan Ganjar kepada seluruh guru atau tenaga pendidik di Jawa Tengah.
Para guru dipersilakan bekerja di rumah atau work from home (WFH) dan dilarang memberikan tugas berat kepada siswa mulai Senin (23/3/2020).
Ganjar mengatakan, kini para guru cukup menyampaikan materi atau memberi tugas yang ada sangkut pautnya dengan Covid-19.
Kebijakan ini harus diambil, sebab banyak komplain dari siswa akibat tugas dari guru yang makin menggunung.
"Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif."
"Cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunbanyumas.com, Minggu (22/3/2020).
Menyikapi hal tersebut Ganjar pun langsung mengambil beberapa langkah.
Pertama, selain pelajar, seluruh guru juga melaksanakan pembelajaran dari rumah alias Work From Home (WFH).
Bukan hanya untuk tingkatan SMA dan sederajat, tapi juga berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan.
• Kisah Kedekatan H Supono dan Sumanto di RSKJ Purbalingga, Jadi Pengawal Setia Tiap Pengajian
• Lockdown Virus Corona, Irak Jadi Negara Keenam Belas di Dunia, Berlaku Hingga 28 Maret
• Potret Wajah Italia Saat Ini, Cuma Sebulan Berubah Drastis Akibat Virus Corona
• Ganjar Gratiskan Warga yang Mau Tes Virus Corona, Ini Daftar Tujuh RS Milik Pemprov Jateng
Dia pun telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa tengah untuk berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota.
"Guru-guru boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga kepala sekolah, TU atau guru piket secara bergantian."
"Sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak," jelasnya.
Selain memberlakukan work from home kepada guru, Gubernur menginstruksikan agar jangan lagi memberikan tugas-tugas yang berat kepada siswa.
Selain dinilai tidak efektif, hal tersebut justru membuat para siswa dirundung stres.
"Murid-murid jangan dibebani dengan tugas-tugas berat."
"Mereka komplain ke kami, bukan justru belajar metode daring tapi guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan deadline yang mepet," ujarnya.
Materi yang diberikan, kata dia, akan lebih efektif jika berkaitan dengan corona.
Mulai dari apa itu corona, bagaimana mencegah, perilaku apa yang harus diubah sampai bagaimana bicara dengan temannya agar semua mengerti social distancing.
"Maka 14 hari yang sudah berjalan satu pekan bisa dimanfaatkan guru untuk menyampaikan materi tentang virus corona," tandasnya.
Selain itu, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas siswa.
Seperti, buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum.
Sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa.
Atau barangkali, lanjutnya, bisa lebih kreatif lagi, siswa-siswi bisa menceritakan pekerjaan di hari itu.
"Harapan kami, cerita yang gampang ini lebih edukatif dan memberikan pengalaman."
"Kami harap Senin (23/3/2020) sudah bisa dijalankan," Ganjar menambahkan. (Mamduh Adi)
• Hoaks Virus Corona Makin Marak, Youtube Bikin Video Halaman Khusus, Pekan Ini 16 Negara
• Zlatan Ibrahimovic Kecewa, Ingin Tinggalkan AC Milan Secepatnya
• Kalau Warga Cilacap Butuh Informasi Virus Corona, Dijamin Tanpa Hoaks, Hubungi Saja Nomor Ini
• Penting Biar Makin Paham, Lima Tahapan Edukasi Anak tentang Virus Corona