Ada Kasultanan Keraton Pajang di Solo Raya. Klaim Eksistensinya Diakui Pemeritah
Di Solo Raya, ternyata juga ada juga keraton yang tak banyak dikenal masyarakat Solo dan sekitarnya. Keraton ini bernama Kasultanan Keraton Pajang
TRIBUNABANYUMAS.COM, SUKOHARJO – Pascaramainya pemberitaan soal Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo, memantik munculnya sejumlah informasi serupa: eksistensi adanya keraton lain.
Beberapa kabar adanya keraton lain, yang eksistensinya belum begitu lama menyeruak dari berbagai belahan Nusantara.
Misalnya, Keraton Djipang, di Cepu, Blora, yang berdiri pada 2014 silam, yang diklaim untuk kepentingan pengembangan pariwisata.
• Keraton Agung Sejagat Disebut Punya Banyak Pengikut di Solo Raya. Ini Faktanya
• Jejak Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso, Pernah Hebohkan Dieng hingga Tinggal di Pinggir Rel
• Soal Jalan Rusak di Tungkep, Ini Respon Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi
• Kisah Didi Pelajar Piatu, Nyambi Jualan Angkringan di Banjarnegara, Jadi Juara Karya Tulis Provinsi
Nah, di kawasan Solo Raya, ternyata juga ada juga keraton yang tak banyak dikenal masyarakat Solo dan sekitarnya.
Keraton ini bernama Kasultanan Keraton Pajang, yang didirikan pada tahun 2008.
Tak berapa lama saat didirikan, keraton ini pernah mendapat penolakan dari sejumlah anggota Keraton Surakarta.
• Video Evakuasi Jasad Pemancing di Goa Lawa Karangbolong
• Galakkan Program Gebrak Gotong Royong, Ini yang Ingin Dicapai Bupati Purbalingga
Kasultanan Keraton Pajang dipimpin oleh seorang pria bernama Suradi Suranegoro.
Suradi mendirikan lingkungan keraton ini di sebuah tanah kosong yang berlokasi di Dukuh Sonojiwan, Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Ia mengklaim dirinya bergelar Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV.
Menurut Suradi, kasultanannya ini sudah eksis selama 12 tahun dan aktif melakukan berbagai kegiatan budaya dengan afiliasi budaya Keraton Pajang kuno.
• Kondisi Terkini Fanni Ratu Keraton Agung Sejagat, Kapolda Jateng Sebut Merasa Dapat Wangsit Ini
• Jalan Rusak Tungkep. Warga Sering Posting di Medsos, Hingga Beri Ultimatum: Akan Kami Tanami Pohon
Suradi pun menolak bila disamakan sebagai kerajaan palsu, apalagi punya hubungan dengan KAS.

“Saya tidak kenal, tidak pernah bertemu, dan tidak pernah tahu dengan orang yang mengklaim dirinya sebagai Raja Keraton Agung Sejagat,” katanya saat ditemui TribunSolo.com, Jumat (17/1/2020).
Menurutnya ada lima hal yag mendasar yang membedakan Kasultanan Keraton Pajang dengan Keraton Agung Sejagat (KAS) Purworejo.
• Terungkap! Totok Raja Keraton Agung Sejagat Purworejo Berutang Rp1,3 Miliar Saat Tinggal di Jakarta
• Nenek Penjual Sate di Dieng Ini Tunggui Pembeli Makan Meski Sudah Dibayar, Alasannya Bikin Tertegun
Di antaranya, Kasultanan Keraton Pajang mendapatkan surat dari KemenkumHAM pada 2011 lalu sebagai Yayasan Kasultanan Keraton Pajang.
Kraton ini juga telah mendapatkan surat dari notaris, selalu melibatkan Pemerintah Daerah dalam setiap kali kegiatan, tidak meresahkan warga.
“Dan yang paling penting, kami tidak pernah menarik atau meminta iuran abdi, kami tidak menjanjikan dan tidak memaksakan pada abdi atau masyarakat," imbuhnya.
• Sunda Empire Heboh di Jabar, Diduga Berafiliasi dengan Keraton Agung Sejagat, Ada Foto Kegiatan Toto
• Pengganti Karbit, Siswa SD Ini Temukan Campuran Kertas dan Daun Lamtoro Dipamerkan di Air Force 2020
Kasultanan Keraton Pajang ini sudah eksis selama 12 tahun belakangan ini, dan hanya bergerak di bidang kebudayaan.
“Memang saya mendapat mandat sebagai Sultan untuk nguri-uri budaya Keraton Pajang,” jelasnya.
Ada tujuh kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun, yakni Peringatan Malam 1 Suro, Kirab Pusoko, Jumenengan Keraton Pajang, Napak Tilas Joko Tingkir, Haul Joko Tingkir, Wilujengan dan Syawalan.
• Banggar DPRD Purbalingga Sidak Tiga Mega Proyek. Ini Hasil dan Rekomendasinya
• Segini Tarif Jabatan Tinggi yang Dipatok Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Purworejo
Jumlah pengageng keraton, abdi dalem atau kerabat sekitar 5000 orang lebih yang tersebar di Sukoharjo, Malang, Surabaya, Lamongan, Gresik, Magetan dan Wonogiri.
Dari silsilah sendiri, Suradi mengklaim sebagai keturunan trah Ki Ageng Turus, yakni saudara Kebo Kanigoro, ayah dari Joko Tingkir, Raja Pertama Kerajaan Pajang.
Kegiatan yang baru saja dilakukan Kasultanan Keraton Pajang adalah peresmian Masjid Agung Suro Jiwan.
Seusai merampungkan masjid, ada dua pembangunan fisik yang akan dilakukan yakni pembangunan Keraton dan Paseban.
• Raja - Ratu Keraton Agung Sejagat Purworejo Kantongi Miliaran Rupiah. Ada Anggota Setor Rp110 Juta
• Pasangan Kekasih Ini Buka Audisi Hubungan Intim Bertiga, Gratis, Foto Pendaftar Diseleksi Si Pria
• Bantai Satu Keluarga, Tiga dari Empat Jagal Sadis di Banyumas Terancam Hukukman Mati
• Polisi Periksa Rekening atas Nama Toto Santoso Raja Keraton Agung Sejagat, Terungkap Isi Saldonya
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Makamhaji Agus Purwanto, mengatakan kegiatan di Kasultanan Keraton Pajang aman dan tidak melenceng.
“Setiap kegiatan diketahui warga sekitar, saya melihat kegiatannya masih wajar yakni kegiatan keagamaan dan kebudayaan.”
“Kegiatan yang baru saja dilakukan kemarin meresmikan Masjid, yang dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten Sukoharjo,” kata Agus. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Ramai soal Kraton Palsu, Kraton di Solo ini 'Baru' Didirikan Tahun 2008, Tapi Diakui Pemerintah