Berita Jateng
Pedagang Kerang Ikut Terimbas Pembangunan Tol Semarang - Demak, Omzet Turun Penjualan Sepi
di balik kesegaran hasil laut itu, Sri tak menutup mata pada kenyataan bahwa penjualannya kian menurun.
Penulis: faisal affan | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK – Pesisir Kabupaten Demak sejak lama dikenal dengan hasil lautnya yang melimpah. Dari Laut Jawa yang membentang, masyarakat bisa mendapatkan aneka tangkapan segar, mulai dari kerang hijau, kerang dara, hingga kepiting.
Bagi pecinta seafood, Desa Bedono di Kecamatan Sayung menjadi salah satu tujuan utama.
Sepanjang jalan menuju Pantai Morosari, deretan lapak sederhana berdiri, menawarkan hasil tangkapan laut segar.
Di sana, pengunjung bisa menemukan kerang hijau berbagai ukuran, kerang dara dari tambak maupun laut, bahkan udang kecil yang biasa digunakan untuk umpan memancing.
Saat Tribunjateng.com menyambangi salah satu lapak, tampak wadah penuh berisi kerang hijau. Ada yang kecil, ada pula yang besar dan gemuk, namun semuanya dibanderol dengan harga sama.
“Kerang hijau Rp 13 ribu per kilo. Mau yang besar atau kecil, harganya sama saja,” tutur Sri Sumarni, pedagang kerang, Sabtu (13/9/2025).
Selain kerang hijau, Sri juga menawarkan kerang dara. Kerang dari tambak tampak kecokelatan karena bercampur lumpur, sementara kerang dari laut terlihat lebih bersih dengan cangkang berwarna kemerahan.
“Harga kerang dara Rp 25 ribu per kilo, kalau kepiting Rp100 ribu per kilo,” jelasnya.
Sri menegaskan, semua dagangannya berasal dari pesisir Demak, baik dari petambak maupun hasil tangkapan nelayan setempat.
Namun di balik kesegaran hasil laut itu, Sri tak menutup mata pada kenyataan bahwa penjualannya kian menurun.
Baca juga: Dedi Suromli Terpilih Jadi Ketua PKS Banjarnegara, Siap Sukseskan Program Daerah
Sejak jalan menuju Bedono rusak akibat proyek tol, pembeli semakin jarang singgah.
“Dulu, waktu pantai masih aktif ramai, banyak yang mampir beli. Sekarang sepi karena pantainya hilang dan jalan rusak, orang malas lewat sini,” keluhnya.
Apa yang dikatakan Sri benar adanya. Semenjak pembangunan Tol Semarang-Demak, Pantai Morosari Demak sudah tidak bisa dikunjungi lagi.
Meski begitu, ia tetap optimistis. Sri berharap, setelah pembangunan tol rampung, wisatawan kembali berdatangan.
Entah untuk menikmati pantai, berziarah ke makam Syekh Abdullah Mudzakir, atau sekadar mampir membeli kerang segar dari lapak-lapak warga pesisir.(afn)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.