Berita Purbalingga

2.548 Warga Purbalingga Alami Gangguan Jiwa, Dinkes Ungkap Potensi Sembuh dan Pentingnya Skrining

Sebanyak 2.548 warga Purbalingga terdata mengalami gangguan kejiwaan. Kepala Dinkes Purbalingga menyatakan, gangguan kejiwaan bisa disembuhkan.

|
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/FARAH ANIS RAHMAWATI
BAHAS GANGGUAN JIWA — Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Jusi Febrianto saat dijumpai dalam kegiatan Hari Kesehatan Nasional di GOR Sasana Krida Perwira, Rabu (12/11/2025). Jusi mengatakan, gangguan jiwa bisa sembuh asal diterapi sejak dini. 

Menurutnya, masyarakat perlu memberikan dukungan dengan tidak melakukan perundungan kepada orang dengan gangguan kejiwaan. 

Justru, masyarakat diharapkan mampu memberikan semangat dan melibatkan mereka dalam kegiatan produktif. 

"Mereka masih bisa dilatih untuk pulih meskipun prosesnya lama."

"Kalau masyarakat mendukung, masalah ini saya rasa bisa kita atasi bersama," katanya. 

Penyebab Gangguan Kejiwaan

Jusi menyebut, masalah gangguan kejiwaan yang dialami warga, umumnya karena stresor psikososial. 

Baca juga: Jangan Dikucilkan dan Dirundung! Pemkab Purbalingga Ajak Warga Lapor Jika Temukan ODGJ

Tekanan hidup yang berat, kecemasan dan kepribadian yang lemah, katanya, dapat membuat seseorang secara mudah jatuh dalam kondisi kejiwaan, mulai dari ringan, sedang, hingga berat. 

"Semua orang, kalau diberikan stresol itu terus menerus, lama kelamaan juga akan stres."

"Apalagi, kondisi mentalnya kurang baik, itu akan mudah sekali membuat mereka jatuh dalam kondisi kejiwaan, entah itu ringan, sedang, hingga berat," paparnya. 

Layanan Psikolog dan Psikiater

Sementara itu, Ketua Tim P2PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Purbalingga, Bekti Aribawati Rini menambahkan, warga Purbalingga bisa mengaseks layanan psikolog dan psikiater di RSUD Goeteng Taroenadibrata.

Seluruh puskemas di Purbalingga juga telah memiliki tenaga kesehatan yang dilatih untuk menangani masalah kejiwaan. 

"Sehingga, kami berharap, apabila saudara atau anggota keluarga masyarakat ini memang terdeteksi mengarah ke gangguan kejiwaan untuk dapat segera diarahkan ke layanan-layanan tersebut. Bukan dianggap aib atau justru ditutupi," katanya.

Jadi Pelaku Pembunuhan

Diberitakan sebelumnya, dalam tiga bulan terakhir, terjadi tiga kasus pembunuhan di Purbalingga dengan pelaku ODGJ.

Kasus pertama terjadi di Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon pada Minggu, 21 September 2025.

Dalam kasus ini, seorang ayah berinisial AP (47), dibunuh oleh anak kandung berinisial K (19). 

Pelaku merupakan ODGJ yang sedang dalam perawatan atau terapi kejiwaan. 

Baca juga: Dua Kasus Pembunuhan oleh ODGJ dalam Sebulan, Kapolres Purbalingga: Ini Peringatan Keras

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved