Kebumen
Desa di Kebumen Bakal Diguyur Rp3 Miliar untuk Koperasi Merah Putih, 406 Lahan Sudah Oke
Ratusan desa di Kebumen kebut siapkan lahan untuk proyek Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Bantuan per desa ditaksir mencapai Rp 3 miliar.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
Ringkasan Berita:
- Sebanyak 406 dari 449 desa di Kebumen (90,42 persen) sudah menyiapkan lahan untuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
- Syarat lahan minimal 1.000 meter persegi, aset desa resmi, dan akses memadai.
- Kendala di lapangan meliputi luasan tanah yang kurang dan perlunya pengurukan (cut and fill).
- Proyek pembangunan akan dilaksanakan oleh BUMN PT Agrinas Palma Nusantara.
- Setiap desa diproyeksikan menerima bantuan senilai Rp 3 miliar untuk fisik gedung dan operasional.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Angin segar pembangunan ekonomi pedesaan mulai berhembus kencang di Kabupaten Kebumen. Pemerintah Desa (Pemdes) di wilayah ini tengah sibuk menyiapkan "karpet merah" berupa lahan strategis untuk pembangunan gerai dan pergudangan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Langkah ini merupakan bagian dari program besar nasional yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tak tanggung-tanggung, progres persiapan di lapangan tercatat sangat signifikan.
Baca juga: Tokoh NU Kebumen Syaikh Mahfudz Bakal Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, Luruskan Cap Pemberontak
Hampir Rampung
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kebumen, Budhi Suwanto menjelaskan, pihaknya terus berkoordinasi intensif dengan Kodim 0709 untuk memastikan kesiapan lahan.
Hasilnya cukup memuaskan. Dari total 449 desa yang ada di Kebumen, mayoritas sudah menyetor data kesiapan lahan mereka.
"Sudah 90,42 persen, di 26 kecamatan," katanya saat dihubungi Tribunbanyumas.com, Minggu (23/11/2025).
Artinya, sudah ada 406 desa yang lahannya siap diverifikasi oleh pemerintah pusat.
Syarat Ketat
Meski antusiasme tinggi, proses penyiapan lahan ini bukan tanpa tantangan. Sesuai Surat Edaran (SE) Mendagri, desa wajib menyediakan aset tanah seluas minimal 1.000 meter persegi.
Lahan tersebut harus memenuhi kriteria ketat: bersertifikat, akses jalan mudah, listrik dan air memadai, serta aman dari bencana.
"Memang kendala selama ini luasan tanah dan keterbatasan akses desa. Beberapa ada yang membutuhkan cut and fill (pengurukan tanah)," terangnya.
Budhi mengakui, beberapa desa terkendala ukuran lahan yang kurang dari standar 1.000 meter. Pihaknya kini masih menunggu regulasi teknis untuk mengatasi kondisi spesifik tersebut.
Guyuran Dana Rp 3 Miliar
Nantinya, pembangunan fisik gerai dan gudang akan dikerjakan oleh PT Agrinas Palma Nusantara. Lantas, berapa nilai proyek yang bakal diterima desa?
Angkanya terbilang fantastis untuk ukuran desa. Budhi membocorkan, pembiayaan dari pusat yang disalurkan lewat Bank Himbara ini mencapai miliaran rupiah per titik.
"Nilainya sesuai informasi Rp 3 miliar. Rp 2,5 miliar untuk pembangunan gedung atau gerai. Rp 500 juta untuk operasional," jelasnya.
Dana tersebut baru bisa cair setelah melalui mekanisme pengajuan yang disepakati dalam musyawarah desa. (Ais).
| Mantan TKW Jadi Otak Investasi Bodong NWS di Kebumen, 1.000 Orang Tertipu Rp2,5 Miliar |
|
|---|
| 1.722 Penderes di Kebumen Kini Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan Gratis |
|
|---|
| Tanggul Sungai Klepu Payung Jebol, 15 Hektare Sawah di Kebumen Terancam Gagal Tanam |
|
|---|
| Rumah Suyud di Kebumen Retak Parah Diguncang Tanah Gerak |
|
|---|
| Jembatan Klantong Kebumen Runtuh, Kendaraan Berat Dilarang Melintas, Warga Terpaksa Memutar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/20251123-KDMP-Kebumen.jpg)