TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sistem transportasi umum dengan konsep buy the service yang dinamai Trans Banyumas Raya ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Februari 2021.
Ada 6 koridor yang direkomendasikan oleh Pemkab Banyumas dan kini masih dalam tahapan finalisasi.
Adapun usulan enam koridor tersebut yaitu di Patikraja-Baturraden, Purwokerto-Ajibarang, Purwokerto-Banyumas.
Baca juga: Kasus dari Klaster Ponpes Bertambah, Ada 76 Santri di Watumas Banyumas Positif Covid-19
Baca juga: Didukung Pengusaha Angkutan Kota, Trans Banyumas Raya Ditarget Beroperasi Februari 2021
Baca juga: Bupati Banyumas Enggan Teken Penolakan UU Cipta Kerja, Demonstran Lakukan Lobi-lobi
Baca juga: Diminta Massa Teken Penolakan UU Cipta Kerja, Bupati Banyumas: Saya Tidak Bisa Durhaka
Terminal Banyumas-Terminal Kebondalem, Terminal Karanglewas-Terminal Kebondalem, dan Terminal Tipe A Bulupitu-Terminal Kebondalem.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi merekomendasikan agar ada aglomerasi.
Koridor tidak hanya di Banyumas, tetapi juga di Purbalingga dan Cilacap.
Selain itu dibuat agar dapat terintegrasi dengan stasiun kereta dan bandara.
"Segera disosialisasikan namanya Trans Banyumas Raya."
"Kami minta tidak sampai di Banyumas, karena anggaran pusat untuk aglomerasi juga jadi bisa ke Purbalingga dan Cilacap," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (16/10/2020).
Pihaknya menjamin, sistem buy the service tidak akan berhimpitan dengan Trans Jateng.
Saat ini petugas baru melakukan survey di dua lokasi.
"Ditarget Februari 2021 agar bisa launching dan bentuk busnya adalah ukuran sedang."
"Satu koridor sekira 20 armada, kalau 6 bisa mencapai 100 bus," katanya.
Seorang pengusaha transportasi bus di Banyumas, Ipul sangat mendukung program ini.
Meskipun ada individu yang melakukan penolakan, hal itu dapat dikomunikasikan secara baik.
Karena program ini bertujuan baik, yaitu meningkatkan pelayanan transportasi di Banyumas.
Ketua Kopata Kabupaten Banyumas, Suroso pun mendukung penuh program ini.
Apalagi menurutnya dalam kondisi pandemi Covid-19 para pengusaha angkutan sedang mengalami keprihatinan.
"Jelas saat ini jelas ada penurunan penumpang."
"Kami akhirnya menyatu dan akan memiliki kesempatan banyak terkait program ini," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (16/10/2020).
Supir-supir angkutan nantinya untuk bisa berpartisipasi namun dengan syarat lolos uji terlebih dahulu.
Setidaknya saat ini ada 328 angkutan kota, dengan jumlah anggota sampai 240 pengemudi.
"Terkait usulan koridor sudah melalui proses pemaparan," pungkasnya. (Permata Putra Sejati)
Baca juga: 5 Demonstran Penolak UU Cipta Kerja di Purwokerto Dipulangkan setelah Dijemput Orangtua
Baca juga: Siapkan Payung, Hujan Diperkirakan Turun di Purwokerto Siang Ini
Baca juga: Polisi Amankan 5 Pelajar SMK Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja di Alun-alun Purwokerto
Baca juga: Demonstran Penolak UU Cipta Kerja Bertahan di Alun-alun Purwokerto, Polisi Bubarkan Paksa Pakai Air