Berita Banyumas

Didukung Pengusaha Angkutan Kota, Trans Banyumas Raya Ditarget Beroperasi Februari 2021

Sistem transportasi umum dengan konsep buy the service (BTS) yang dinamai Trans Banyumas Raya ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Februari 2021.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Ilustrasi. Bus Trans Jateng melintas di wilayah Purwokerto, belum lama ini. Sebentar lagi, Banyumas juga bakal dilayani bus rapid transit kerja sama dengan pengusaha angkutan umum yang ada. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Sistem transportasi umum dengan konsep buy the service (BTS) yang dinamai Trans Banyumas Raya ditargetkan dapat mulai beroperasi pada Februari 2021 mendatang.

Terkait program ini, seorang pengusaha transportasi bus di Banyumas, Ipul, mengaku sangat mendukung. Hal ini diungkapkan Ipul saat menghadiri acara Diskusi Rencana Survei Koridor Trans Banyumas Raya di Pendopo Si Panji Purwokerto, Jumat (16/10/2020).

Meskipun ada individu yang melakukan penolakan namun hal itu dapat dikomunikasikan secara baik. Karena, program ini bertujuan meningkatkan pelayanan transportasi di Banyumas.

Ketua Koperasi Pengusaha Angkutan Kota (Kopata) Banyumas Suroso juga mendukung penuh program ini. Apalagi, menurutnya, dalam kondisi pandemi Covid-19 para pengusaha angkutan sedang mengalami keprihatinan.

"Jelas, saat ini jelas ada penurunan penumpang. Kami akhirnya menyatu dan akan memiliki kesempatan banyak terkait program ini," jelasnya.

Baca juga: Banyumas Segera Punya BRT: Difasilitasi Kemenhub, Direncanakan Punya 6 Koridor

Baca juga: Kemenhub Ingin BRT Banyumas Buka Koridor ke Purbalingga dan Cilacap

Baca juga: Hingga 2023 Ditarget Sudah Miliki Tujuh Koridor BRT Trans Jateng, Gubernur: Kurang Tiga Lagi

Menurutnya, sopir angkutan yang ada saat ini, nantinya bakal berpartisipasi sebagai sopir Trans Banyumas Raya. Namun, mereka harus lolos uji.

Setidaknya, saat ini ada 328 armada angkutan kota, dengan jumlah keanggotaan Kopata tercatat hingga 240 orang.

"Terkait usulan koridor, sudah melalui proses pemaparan," ujarnya.

Ada 6 koridor yang direkomendasikan oleh Pemkab Banyumas namun masih dalam tahapan finalisasi.

Enam koridor tersebut yaitu di Patikraja-Baturraden, Purwokerto-Ajibarang, Purwokerto-Banyumas, Terminal Banyumas-Terminal Kebondalem, Terminal Karanglewas-Terminal Kebondalem, Terminal Tipe A Bulupitu-Terminal Kebondalem.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi merekomendasikan supaya ada aglomerasi, koridor tidak hanya di Banyumas tapi juga di Purbalingga dan Cilacap.

Baca juga: 5 Demonstran Penolak UU Cipta Kerja di Purwokerto Dipulangkan setelah Dijemput Orangtua

Baca juga: 1.510 Warga Pesantren Terpapar Covid-19, Kemenag Mulai Kirim Bantuan

Baca juga: Memprihatinkan, Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Brebes Hampir 600 Kasus dalam 2 Tahun

Baca juga: Manfaatkan Layanan Tes Swab Gratis, 6 Warga Batang Ketahuan Positif Covid-19

Selain itu, dibuat supaya dapat terintegrasi dengan stasiun kereta dan bandara.

"Segera di sosialisasikan, namanya Trans Banyumas Raya. Saya minta, tidak hanya di Banyumas karena anggaran pusat untuk aglomerasi juga, jadi bisa ke Purbalingga dan Cilacap," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Pihaknya menjamin bahwa sistem buy the service tidak akan berhimpitan dengan Trans Jateng.

Saat ini, petugas baru melakukan survey di dua lokasi.

"Ditarget, Februari 2021 agar bisa launching dan bentuk bus nya nanti adalah ukuran sedang. Satu koridor sekitar 20 armada, kalau 6 (koridor) bisa lebih dari 100 bus," katanya. (Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved