Berita Purbalingga

Arus Klawing dan Denyut Harapan yang Tersisa untuk Tedi

Di hari kelima, 91 jiwa menyisir sungai keruh. Berpacu dengan waktu demi satu nama yang hilang.

BPBD PURBALINGGA
MENYISIR HARAPAN KLAWING: Pada hari kelima pencarian, Kamis (7/8/2025), tim SAR gabungan menyisir Sungai Klawing di Purbalingga menggunakan perahu karet untuk mencari pekerja bernama Tedi Septian yang hilang terseret arus banjir bandang pada Minggu lalu. Upaya ini merupakan perjuangan untuk menemukan satu korban terakhir setelah dua rekan kerjanya, Sarwoyo dan Muhyadi, telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. 

Mereka bukan sekadar angka; mereka adalah detak jantung dari operasi ini.

Empat tim perahu karet bergerak serentak.

Satu tim menyisir dari titik lokasi kejadian hingga Jembatan Linggamas, menelusuri kembali jejak awal yang dingin.

Dua tim lainnya memfokuskan pencarian di sekitar Jetis, sementara satu perahu rafting dengan gagah berani menerjang arus dari tempuran Klawing.

Di darat, tim lain tak kalah siaga, memantau dari atas Jembatan Pasren dan Bendung Gerak Serayu, berharap arus membawa sebuah petunjuk.

Bahkan sembilan orang dari tim body rafting terjun langsung ke air, menggunakan tubuh mereka sebagai instrumen pencarian dari Jembatan Pasren, merasakan dinginnya air demi sebuah nama.

Hingga matahari meninggi, tanda-tanda itu belum juga muncul.

Perahu-perahu terus melaju, para personel terus waspada.

Setiap riak air, setiap bayangan di bawah permukaan, setiap tumpukan sampah dianalisis dengan penuh harap.

Pencarian ini lebih dari sekadar prosedur.

Ini adalah janji kemanusiaan—bahwa tidak ada yang akan ditinggalkan begitu saja.

Bagi tim SAR, ini adalah pertaruhan melawan kelelahan.

Bagi keluarga Tedi, setiap dering telepon adalah lonjakan antara harapan dan ketakutan.

Dan di sepanjang aliran Sungai Klawing, cerita tentang tiga pekerja penguat tebing menjadi pengingat bisu akan kekuatan alam yang dahsyat dan kegigihan manusia yang menolak untuk menyerah.

Pencarian akan terus berlanjut, seiring dengan denyut harapan yang terus mengalir bersama arus sungai.

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved