Berita Wonosobo

NU & FKDT Wonosobo Tolak Keras Sekolah 5 Hari: Akan Ganggu Jadwal Ngaji Anak-anak

Rencana full day school di Wonosobo ditentang. Lembaga keagamaan khawatir madrasah diniyah akan bubar.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ IMAH
TOLAK SEKOLAH LIMA HARI - Sejumlah perwakilan lembaga keagamaan mengikuti rapat dengar pendapat di Gedung DPRD Wonosobo, Rabu (6/8/2025), untuk membahas usulan sekolah lima hari. Dalam rapat ini, perwakilan dari NU dan FKDT menyampaikan penolakan tegas dengan cara memaparkan dampak negatif sekolah lima hari yang dinilai akan mengganggu jadwal madrasah diniyah. 

Di forum inilah NU dan FKDT menyuarakan penolakan keras mereka secara langsung.

Ahmad Mansur dari FKDT juga membeberkan data yang sangat mengkhawatirkan.

Saat ini, tercatat ada sebanyak 688 madrasah diniyah yang tersebar di seluruh Wonosobo.

Jumlah santri atau siswanya mencapai sekitar 20 ribu anak.

Semua santri ini akan terdampak secara langsung jika jadwal mengaji mereka terganggu.

“Sebetulnya yang paling dirugikan itu TPQ, karena masuknya awal," imbuhnya.

Ia juga memberikan sebuah argumen hukum yang kuat.

Ia menegaskan bahwa sekolah lima hari bukanlah sebuah kewajiban nasional.

Ini hanyalah sebuah opsi atau pilihan bagi daerah.

Oleh karena itu, penerapannya harus mempertimbangkan kearifan lokal yang ada.

Pihaknya pun meminta agar Pemerintah Daerah Wonosobo tidak memaksakan kebijakan ini.

 

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved