Polisi Diduga Aniaya Warga Semarang

6 Anak Buahnya Diduga Aniaya Hingga Tewas Warga Semarang, Kapolresta Yogyakarta Jelaskan Kronologi

Kapolresta Yogyakarta buka suara terkait dugaan enam anak buahnya menganiaya warga Mijen Semarang hingga tewas.

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IWAN ARIFIANTO
Poniyem melaporkan polisi anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Yogyakarta, Polda DIY, ke Mapolda Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025) malam. Pelaporan itu buntut dari kematian suami Poniyem, Darso, yang meninggal dunia diduga dianiaya oleh polisi. 

"Pengemudi (Darso) tetap pergi meninggalkan lokasi," kata dia.

Atas peristiwa itu, korban kemudian melapor ke Sat Lantas Polresta Yogyakarta sesuai dengan laporan polisi nomor LPA 237/VII/2024/SPKT Sat Lantas Polresta Yogyakarta tanggal 12 Juli 2024.

Serahkan Surat Klarifikasi

Menindaklanjuti laporan itu, kata Aditya, anggota Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta bergerak ke rumah Darso di Semarang pada 21 September 2024 pukul 06.00 WIB. 

"Dalam rangka (kedatangan tim) mengirimkan surat klarifikasi (kepada Darso)," katanya. 

Saat bertemu Darso, Tim Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta menanyakan soal kecelakaan yang terjadi. Namun, Darso sempat mengelak.

"Setelah ditunjukkan rekaman video CCTV dari Rumah Sakit Bethesda Lempuyangwangi, pada saat ada mobil datang dan meninggalkan rumah sakit yang diduga mobil tersebut terlibat kecelakaan, baru kemudian yang bersangkutan Darso mengakui bahwa mobil tersebut terlibat dalam lalu lintas," beber dia. 

Baca juga: Penipuan Modus Calo Rekrutmen Polri, Polisi Polres Pemalang Diduga Pakai Uang Rp900 Juta untuk Judol

Darso lalu mengajak Tim Gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta menuju ke lokasi rental mobil dan ke tempat dua teman Darso yang ikut di dalam mobil saat kecelakaan terjadi.

"Petugas menyarankan yang bersangkutan (Darso) berpamitan dulu ke istri. Namun, yang bersangkutan menyampaikan tidak perlu dengan alasan tidak enak sama tetangga," katanya. 

Sakit Jantung

Saat mobil baru berjalan 500 meter, tiba-tiba Darso meminta izin kepada petugas untuk pergi buang air kecil. 

Setelah buang air kecil, Darso juga meminta tolong petugas untuk mengambilkan obat sakit jantung yang dideritanya, ke rumah. 

Namun, petugas menyarankan Darso langsung ke rumah sakit.

Usulan petugas ini disetujui Darso dan mereka membawa Darso ke Rumah Sakit Permata Medika, Ngaliyan, Semarang. 

"Sekitar pukul 07.00 WIB, Tim Unit Gakkum Satlantas Kota Jakarta dan Saudara Darsono tiba di IGD Rumah Sakit Permata Medika dan langsung mendapatkan perawatan dari tim medis," jelas Aditya.

"Setelah itu, petugas berinisiatif untuk memberitahukan kabar terkait Saudara Darsono yang dirawat di rumah sakit kepada keluarga Saudara Darsono dan RT atau RW setempat, dan menjemput istri dari Saudara Darsono, yaitu atas nama Poniyem, di rumahnya," ucapnya. 

Aditya menyampaikan, Poniyem menginformasikan bahwa Darso memiliki riwayat jantung dan sudah memasang ring di RSUP dr Karyadi Semarang. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved