Kasus Polisi Tembak Polisi

AKP Ulil Ryanto Ditembak AKP Dadang setelah Menangkap Penambang Ilegal, 2 Peluru Tembus Tengkuk

Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari tewas ditembak rekannya, diduga karena kasus tambang ilegal.

|
Editor: rika irawati
UNSPLASH/MAX KLEINEN
Ilustrasi penggunaan senjata api. Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshari tewas akibat tembakan yang dilepaskan rekan kerjanya, Kabag Ops Polres Solo Selatan AKP Dadang Iskandar, Jumat (22/11/2024) dini hari. 

Menurut Suharyono, senjata api dinas milik Dadang merupakan magazine berisi 15 peluru.

Dari pemeriksaan, ada sembilan peluru yang sudah digunakan.

Dua peluru ditembakkan kepada korban, sementara tujuh peluru lain masih didalami penggunaannya.

"Tujuh lagi sedang kami dalami, dimana digunakan," katanya.

Ia menambahkan, rekaman CCTV masih dibutuhkan dan akan digunakan jika nanti tersorot.

Menurut Suharyono, di Polres Solo Selatan, Ulil sudah bekerja lebih dari satu tahun.

Sementara Dadang, sudah bekerja tiga tahun 2022 sebagai pejabat sementara Kabag Ops Polres Solok Selatan.

"Dalam promosi itu, andaikata mereka berprestasi, mereka akan job kompol, karena peristiwa ini terjadi di luar dugaan kita semua, ini musibah dan kita tidak bisa memprediksi," katanya.

Ke depannya, Suharyono akan mengoptimalkan pengawasan agar kejadian seperti ini tidak terulang. (Tribunpadang/Rima Kurniati)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Lepaskan 2 Peluru ke Korban, 7 Peluru Masih Ditelusuri.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved