Bus Masuk Jurang Sarangan

Mimpi Sugeng Jadi Nyata! Korban Tewas Bus Masuk Jurang di Sarangan Dimakamkan di Manyaran Semarang

Mimpi Sugeng jadi nyata. Rumah anaknya di Manyaran Semarang ramai pelayat setelah kabar anak dan menantunya jadi korban bus masuk jurang di Sarangan.

TRIBUNBANYUMAS/Muhammad Fajar Syafiq Aufa
Suasana rumah duka almarhumah Witri dan Sutarjo, dua di antara tujuh korban tewas kecelakaan bus masuk jurang di Sarangan, di Jalan Gedungsongo Raya, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Senin (5/12/2022). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Kecelakaan maut bus wisata rombongan warga RT 05 RW 02, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Minggu (4/12/2022), meninggalkan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Petrus Ignatius Sugeng, satu di antara keluarga korban tewas, mengungkapkan, mendapat firasat lewat mimpi sebelum kejadian.

Sugeng kehilangan anaknya, Witri Suci Raharti, dan menantu yang merupakan suami Witri, Sutarjo.

Witri dan Sutarjo merupakan dua di antara korban tewas kecelakaan bus wisata masuk jurang di Jalan Cemorosewu-Sarangan, kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu.

Baca juga: Bus Wisata Rombongan Warga Manyaran Kota Semarang Terjun ke Jurang Sarangan Magetan, 7 Orang Tewas

Baca juga: Cerita Warga Manyaran Batalkan Ikut Wisata ke Sarangan dan Bus Terjung ke Jurang: Firasat Tak Enak

Menurut Sugeng, dalam mimpi sebelum kejadian, dia melihat warga beramai-ramai memasang tenda di depan rumah Witri.

"Saya kalau mimpi sering terjadi, lha ibuknya (istri Sugeng) itu kalau saya mimpi takut, 'kalau mimpi tidak usah ngomong-ngomong, saya takut. Nanti kalau terjadi sunguhan'," ujarnya menirukan perkataan sang istri, Senin (5/12/2022).

Karena tak ingin membuat sang istri khawatir, Sugeng tak menceritakan mimpinya itu kepada Witri.

"Saya tidak sempat ngasih tahu agar si Witri ini, selama satu bulan ke depan, jangan pergi-pergi. (Tapi), belum sampai satu bulan, sudah terjadi seperti ini," bebernya.

Sugeng mengatakan, saat berwisata itu, Witri dan Sutarjo mengajak serta dua anak mereka, Restu dan Tata.

Kedua anak Witri dan Sutarjo, selamat dalam musibah tersebut.

Mimpi Sugeng pun menjadi nyata. Minggu sore, warga Manyaran bergotong-royong memasang tenda di depan rumah Witri, dan warga lain di RT 05 RW 02 yang menjadi korban tewas kecelakaan.

Setelah mengetahui anak dan menantunya meninggal dunia. Sugeng mengaku kembali mendapat mimpi.

Dalam mimpi ini, dia bertemu Witri yang menitipkan anaknya agar dirawat Sugeng.

"Ketemu almarhum si Witri itu, ngomong, 'mbah, cucunya dirawat'. Dia ngomongnya begitu, bahasa jawanya ya, 'mbah putune di openi'," ungkapnya.

Baca juga: Dugaan Penyerobotan Tanah Milik Suparwi untuk Tol Semarang-Demak, Pengelola Tol: Ada 2 Sertifikat

Baca juga: Pembahasan Sempat Alot, Akhirnya Pemkot Semarang Usulkan Besaran UMK Kota Semarang, Berapa?

Sugeng pun menuturkan bahwa Witri dan Sutarjo memiliki tiga orang anak. Anak pertama bekerja sebagai perawat di rumah sakit, anak kedua buka bengkel, dan yang ketiga, masih kelas 6 SD.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved