Penanganan Corona

Instruksi Bupati Kudus Kepada Camat dan Kades: Pekan Ini Selesai, Validasi Data Vaksinasi Lansia

Bupati Kudus meminta ketua RT mengecek data lansia dari pintu ke pintu sehingga tersaji data valid mana yang telah divaksin dan mana yang belum.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/RIFQI GOZALI
Bupati Kudus, HM Hartopo. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Bupati Kudus, HM Hartopo menginstruksikan seluruh jajaran di bawahnya sampai ke tingkat RT untuk melakukan validasi data vaksinasi lansia.

Hal ini untuk mengejar target sampai akhir tahun bisa mencapai 60 sampai 70 persen lansia di Kudus yang telah divaksin.

"Mohon skenario percepatan vaksinasi, terutama lansia tolong segera direalisasikan dan berkoordinasi dengan pihak terkait," kata Hartopo dalam rapat koordinasi di lantai 4 Setda Kabupaten Kudus, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Sampah di Sungai Piji Kudus Mulai Dikeruk, Petugas Temukan Kasur di antara Ranting Pohon dan Bambu

Baca juga: BLT 63 Ribu Buruh Rokok di Kudus Segera Cair, Hasil Konsultasi Bupati Hartopo di Kemendagri

Baca juga: Nasib Dana Operasional Persiku Kudus Belum Jelas, Berikut Beberapa Alasan Bupati Hartopo

Baca juga: Resmi, Janggalan Jadi Desa Wisata di Kudus, Karena Ini Hartopo Sebut Sebagai Jerussalem van Java

Hartopo mengatakan, sampai saat ini Kabupaten Kudus masih PPKM level 3.

Padahal, salah satu syarat untuk turun level yakni percepatan vaksinasi lansia.

Selain itu, Kabupaten Kudus berupaya menghabiskan stok vaksin yang masih banyak.

Oleh karena itu, Dinkes Kabupaten Kudus diminta segera merealisasikan percepatan vaksinasi.

Sebelum vaksinasi dilakukan, Hartopo menginstruksikan Camat berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Ketua RT untuk validasi data lansia.

Pihaknya meminta ketua RT mengecek data lansia dari pintu ke pintu sehingga tersaji data valid mana yang telah divaksin dan mana yang belum.

Pasalnya, selama ini terjadi selisih data dengan kondisi di lapangan.

"Tolong Kades diminta mengumpulkan ketua RT untuk validasi data lansia."

"Kalau bisa pendataan ketua RT door to door agar tahu persis keadaan lansia," paparnya.

Ketua RT diminta mendata berapa jumlah lansia yang telah divaksin dan siapa saja yang belum divaksin.

Hartopo juga meminta Ketua RT bertanya alasan para lansia belum vaksin.

Perlu ditekankan bahwa vaksinasi lansia untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Sehingga alasan terkait mobilitas lansia yang hanya di rumah tidak bisa diterima.

Hartopo pun meminta agar screening tetap dilakukan bagi lansia yang mempunyai penyakit komorbid.

"Ketua RT harus mendata mana yang sudah divaksin dan mana yang belum."

"Sambil ditanyakan alasan mengapa belum vaksin."

"Kalau alasannya karena di rumah terus tidak bisa."

"Karena mereka juga tinggal bersama anak, saudara, atau cucunya."

"Vaksin itu untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (17/11/2021).

Pihaknya meminta Jumat pekan ini semua data valid sudah terkumpul.

Sehingga pendistribusian vaksin bisa segera dilakukan.

Mekanisme jemput bola ke rumah lansia juga bisa segera disusun.

Hartopo menginstruksikan Camat dan Kades untuk memfasilitasi jemput bola ke rumah lansia.

Sementara tenaga kesehatan diminta untuk fokus pendistribusian vaksin dan pencatatan data lansia yang telah divaksin.

"Nanti Camat dan Kepala Desa memfasilitasi terkait jemput bola untuk vaksinasi."

"Tenaga kesehatan fokus distribusi vaksin dan melaporkan data yang telah divaksin," pungkasnya. (*)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 5M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, mengurangi Mobilitas).

Baca juga: Tidak Menurun, Begini Antusiasme Warga Ikuti Vaksinasi Dosis Kedua di Desa Pucang Banjarnegara

Baca juga: Januari-November 2021 41 Ibu Hamil di Brebes Meninggal Terpapar Covid, Bupati: Semua Belum Divaksin

Baca juga: Api Belum Padam, Kerugian Akibat Kebakaran Kapal di Kota Tegal Ditaksir Capai Rp 45 Miliar

Baca juga: Rambutan Jadi Sirup dan Selai, Begini Cara Warga Pemalang Pamer Produk ke Wagub Jateng

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved