Berita Kudus
Vaksinasi di Kudus Belum Menyentuh Siswa, Fatimah Tak Izinkan Anaknya Ikut Uji Coba PTM
Tak semua wali murid mengizinkan anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilaksanakan SMP Negeri 1 Jekulo Kudus, Selasa.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Tak semua wali murid mengizinkan anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilaksanakan SMP Negeri 1 Jekulo Kudus, Selasa (6/4/2021) besok.
Satu di antaranya, Siti Fatimah (46), warga Desa Hadipolo RT 7 RW 5.
Siti khawatir, pembelajaran tatap muka dapat menjadi media penularan Covid-19. Apalagi, belum ada vaksinasi bagi siswa.
"Vaksin yang diberikan itu baru gurunya, sedangkan siswanya belum dapat. Kalau semua sudah dapat, mungkin saya baru percaya," ujar dia.
Baca juga: Terjunkan 7 Atlet Wushu di Popda Jateng, Kudus Targetkan Gondol 1 Perunggu
Baca juga: Buruh Proyek Revitalisasi PG Rendeng Kudus Dikukut Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan Teroris
Baca juga: Angka Kecelakaan di Kudus Turun, 3 Titik Ini Masuk Lokasi Rawan: Ada Depan SPBU Ngembal
Baca juga: Pernikahan Anak di Kudus Naik Hampir 100%, Pemkab Andalkan Penjangkauan Teman Sebaya lewat Genre
Selain itu, dia menilai, kondisi pandemi secara umum di Kabupaten Kudus, belum berakhir. Sehingga, pembelajaran tatap muka belum dibuka di semua lembaga pendidikan.
Makanya, Siti tidak memberikan izin Bagas Prawiro (15), anak keempatnya, mengikuti simulasi tatap muka tersebut.
"Saya pilih pembelajaran daring dulu, kecuali kalau pemerintah sudah menganjurkan semuanya tatap muka kembali. Saya baru percaya diri," ucap dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN 1 Jekulo Kudus, Sujarwo mengatakan, sebelum pelaksanaan simulasi tatap muka, pihaknya meminta persetujuan secara tertulis dari wali murid.
Hasilnya, ada 186 orang wali murid yang memberikan persetujuan tertulis dari total siswa sebanyak 191 orang.
"Lima orang wali murid tidak setuju pembelajaran tatap muka," ujar dia, saat ditemui di Pusat Belajar Guru (PBG), Senin (5/4/2021).
Menurutnya, alasan orang tua menolak PTM karena masih khawatir lonjakan kasus corona. Sehingga, mereka masih memilih pembelajaran secara daring.
Kendati demikian, hal itu tidak mengganggu proses simulasi PTM yang akan dilaksanakan pada Selasa besok.
Pasalnya, jumlah peserta maksimal 110 orang sehingga pihaknya masih menyaring dari 186 wali murid yang setuju PTM.
"Peserta PTM besok, rencananya 108 orang, terbagi dalam sembilan kelas. Masing-masing kelas berjumlah 12 siswa," ujar dia.
Dia menjelaskan, sudah siap melakukan PTM karena sudah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.