Berita Populer

5 Berita Populer: Guru PAI Kebumen Galau Jelang Rekruitmen PPPK-Truk dan Bus AKAP Wajib Punya SMK

Berikut lima berita populer paling banyak dibaca pembaca di Tribunbanyumas.com, Sabtu:

Editor: rika irawati
TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
Ilustrasi. Truk muatan batu terguling dan truk gandeng dengan nomor polisi L 9517 UC yang tidak kuat menanjak di Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Kamis (12/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Rencana pemerintah membuka rekruitmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021 untuk guru malah membuat guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kebumen galau.

Pasalnya, penjaringan tenaga pendidik ini tak mencakup guru PAI. Padahal, lowongan yang disediakan mencapai 1 juta kursi.

Berita terkait kegelisahan guru PAI Kebumen ini menjadi artikel yang paling banyak dibaca pembaca Tribunbanyumas.com, Sabtu (16/1/2021).

Beberapa berita lain yang juga mendapat perhatian pembaca di hari yang sama di antaranya, terkait kewajiban truk angkutan barang dan Bus AKAP memiliki SMK, judi balap liar di JLSS Kebumen dibubarkan, juga penyaluran bansos di Banjarnegara yang melibatkan ojek online.

Berikut lima berita populer di Tribunbanyumas.com, Sabtu:

1. Ini Kegalauan Guru PAI di Kebumen, Tak Masuk Formasi Perekrutan Sejuta Guru PPPK 2021.

Kabar perekrutan sejuta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjadi angin segar bagi guru non PNS di seluruh Indonesia.

Tidak terkecuali guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kabupaten Kebumen.

Ini pula yang dirasakan Musbikhin, Anggota Asosiasi Guru PAI Indonesia Kabupaten Kebumen sekaligus guru agama Islam di SD Negeri Podourip, Kecamatan Petanahan.

Baca juga: KABAR DUKA, Ketua Baznas Pekalongan KH Muhammad Dzukron Tutup Usia di RSUP Dr Kariadi Semarang

Baca juga: Dua Pabrik Tuak di Ajibarang Banyumas Digerebek, Polisi Temukan 345 Liter Tuak Siap Edar

Musbikhin dan Guru PAI lainnya harus gigit jari karena kabar yang menyesakkan.

Formasi sejuta guru PPPK itu ternyata, tidak termasuk di dalamnya guru PAI.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Truk Angkutan Barang dan Bus AKAP Wajib Miliki SMK, Izin Bakal Dicabut Bila Tidak Dilaksanakan.

Dalam upaya meningkatkan standar keselamatan di jalan raya, Kemenhub akan mewajibkan perusahaan angkutan barang dan penumpang menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) di 2021.

Langkah ini diambil sesuai pilar Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) yang berpedoman pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 85 Tahun 2018.

Dimana di dalamnya mengenai Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum.

Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kemenhub, Risal Wasal menjelaskan, penerapan SMK akan digencarkan tahun ini, meneruskan pelaksanan tahun sebelumnya.

"Tahun sebelumnya Sistem Manajemen Keselamatan atau SMK diberlakukan untuk kendaraan bahan berbahaya dan beracun (B3)."

"Tahun ini kami lanjutkan untuk ke transportasi, baik penumpang dan barang," kata Risal seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Joki Maupun Penonton Saling Pasang Taruhan, Aksi Balap Liar di JLSS Kebumen, Enam Pemuda Ditangkap.

Kondisi Jalur Lingkar Selatan-Selatan atau JLSS Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen yang mulus ternyata disalahgunakan untuk aksi balap liar.

Polisi pun terpaksa membubarkan kelompok pemuda ugal-ugalan itu karena telah meresahkan warga sekitar, Sabtu (16/1/2021).

Suasana balap liar yang menegangkan, berubah diwarnai kepanikan saat Sat Sabhara Polres Kebumen mendadak tiba di lokasi.

Baik joki ataupun penonton kalang kabut menyelamatkan diri dari kejaran petugas.

Baca juga: Pemkab Purbalingga Belum Lirik GeNose C19 Buatan UGM, Kadinkes: Tunggu Keputusan Bupati

Baca juga: Jangan Sampai Kamu Jadi Korbannya, Nomor WhatsApp Bupati Kebumen Dibajak, Modus Pinjam Uang

Dari aksi pembubaran yang dipimpin oleh Kasat Sabhara Polres Kebumen, AKP Rudjito sekira pukul 05.00 itu, polisi bisa menangkap sedikitnya 6 remaja.

Serta menyita sebuah mobil bak untuk mengangkut penumpang.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Inspiratif, Cara Baru Dicontohkan Polres Banjarnegara, Penyaluran Bansos Manfaatkan Jasa Ojol.

Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Perekonomian masyarakat terimbas pandemi belum juga pulih. Penyaluran bansos ke masyarakat pun masih berjalan.

Masalahnya, tak jarang penyaluran bansos untuk warga terdampak justru mengundang kerumunan karena berkumpul di suatu tempat.

Padahal prinsip penyaluran bantuan adalah untuk meringankan warga terdampak pandemi, bukan malah meningkatkan risiko penyebaran Covid-19.

Polres Banjarnegara kembali memberikan bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

Tetapi ada yang berbeda dalam penyaluran bantuan kali ini.

Pihak kepolisian memanfaatkan ojek online Sarsipol yang tergabung dalam Keluarga Besar Driver Online Banjarnegara (KBDOB).

Dengan demikian, warga penerima bansos tidak perlu berkumpul dalam satu tempat yang bisa meningkatkan risiko penularan.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Dikeluhkan Pelanggan, Sambal Buatan Sukirman Tak Pedas Lagi, Angkringan Nasi Kucing di Pemalang.

Remang-remang lampu nampak menerangi tenda di salah satu sudut Jalan Gatot Subroto Kabupaten Pemalang.

Pencahayaan yang tak seberapa terang itu berasal dari sebuah lapak (angkringan) nasi kucing dengan gerobak beratap tenda biru.

Meski sudah lewat tengah malam, sejumlah pelanggan masih memadati lapak tersebut.

Berbagai tema diperbincangkan oleh pelanggan yang singgah di lapak itu, tak terkecuali harga cabai yang kian meroket.

Baca juga: Ibu Hamil Bisa Dapat BLT Kemensos, Nilainya Rp 3 Juta Selama Setahun, Begini Caranya

Baca juga: Registrasi Vaksinasi Bisa Melalui WhatsApp, Silakan Simpan Nomor Ini

Bahkan satu di antara pelanggan terus melontarkan pertanyaan penyebab mahalnya harga cabai.

"Nyong pan takok, bisane rega lombok larang, sebabe apa (Saya mau tanya harga cabai bisa mahal, penyebabnya apa)," tanya pelanggan bernama Purnomo.

Pada Sabtu (16/1/2021) dini hari, warga Comal, Kabupaten Pemalang itu mencoba bertanya kepada pemilik lapak nasi kucing.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved