Banyumas

Misteri Keracunan Massal Karanglewas Terungkap, Biang Keroknya Monster Tak Kasat Mata Bernama E Coli

Misteri di balik drama keracunan massal Karanglewas akhirnya terungkap sudah. Biang keroknya bakteri e coli.

TRIBUN BANYUMAS/ PERMATA PUTRA SEJATI
SUARA DI BALIK TRAGEDI. Wakil Bupati Banyumas, Dwi Asih Lintarti, yang juga Ketua Satgas MBG, membeberkan hasil laboratorium yang memastikan bakteri E. coli sebagai penyebab keracunan massal program MBG di Karanglewas, Senin (13/10/2025). Temuan ini memicu evaluasi total terhadap standar kebersihan seluruh dapur MBG. 

Misteri di balik drama keracunan massal Karanglewas akhirnya terungkap sudah. Biang kerok yang membuat puluhan perut anak-anak sekolah itu melilit bukanlah racun yang sengaja ditebar, melainkan monster tak kasat mata yang lahir dari kelalaian: bakteri Escherichia coli.

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS – Kabar buruk itu datang dari meja kerja Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti.

Secarik kertas hasil uji laboratorium telah tiba, dan isinya mengonfirmasi ketakutan terbesar semua orang.

Makanan yang seharusnya menjadi sumber gizi, nyatanya telah menjadi sarang penyakit.

Baca juga: Satgas Sebut Biang Kerok Keracunan MBG di Banyumas, Dapur Diperlakukan Bak Dapur Emak-emak di Rumah

"Hasil uji laboratorium sudah keluar, saya menerima laporannya pada Minggu siang. Dari sampel makanan yang diambil, dinyatakan tidak steril," kata Lintarti kepada Tribunbanyumas.com, Senin (13/10/2025).

Di balik kata "tidak steril" itu, tersimpan nama sang pelaku utama.

Tim laboratorium menyimpulkan, gejala keracunan yang diderita para siswa disebabkan oleh kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan, dan bakteri Coliform pada air galon yang digunakan untuk minum.

Dua Musuh dalam Sepiring Nasi

Dua musuh tak terlihat itu ternyata lahir dari proses yang serampangan.

Menurut Lintarti, sumber kontaminasi bisa datang dari mana saja, mulai dari proses penyajian yang tak higienis, kondisi dapur yang abai kebersihan, hingga tangan-tangan para pekerja itu sendiri.

"Tidak sterilnya bisa disebabkan banyak faktor. Hal itu akan dibahas lebih lanjut dalam rapat Satgas," jelasnya.

Wakil Bupati Banyumas itu melukiskan betapa rawannya setiap tahap dalam proses memasak.

Bahan makanan yang datang dalam kondisi segar bisa seketika tercemar jika proses pengolahannya tidak benar.

Pelajaran Mahal dari Uap Nasi

Salah satu titik paling kritis, kata Lintarti, adalah saat pengemasan.

Sebuah kebiasaan sepele yang ternyata bisa berakibat fatal.

"Makanan panas yang langsung dikemas dapat memicu munculnya uap di dalam wadah, menyebabkan kelembaban tinggi, dan akhirnya menumbuhkan jamur atau bakteri," terangnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved