Banyumas

Dapur MBG di Banyumas Hentikan Operasional, Ribuan Siswa Tak Dapat Jatah Makan

SPPG Purwodadi di Kembaran berhenti beroperasi mulai hari ini. Anggaran belum cair, 3.980 siswa terancam tak dapat jatah makanan bergizi harian.

TRIBUN BANYUMAS/ PERMATA PUTRA SEJATI
DAPUR MBG TUTUP, Suasana sepi di depan SPPG Purwodadi, Kecamatan Kembaran, Banyumas, yang menghentikan operasionalnya mulai Senin (6/10/2025). Dapur yang melayani 3.980 siswa ini terpaksa berhenti beroperasi sementara karena anggaran dari pemerintah belum juga cair. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Ribuan siswa di Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, terancam tidak lagi menerima jatah makanan bergizi harian.

Hal ini menyusul keputusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Purwodadi yang menghentikan sementara operasionalnya mulai Senin (6/10/2025) karena belum cairnya anggaran dari pemerintah.

Akibatnya, sekitar 3.980 siswa di wilayah tersebut kini kehilangan akses terhadap layanan pemenuhan gizi dari program prioritas pemerintah itu.

Baca juga: Carut Marut MBG Banyumas: 2 SPPG Tak Dapat Kuota, Hanya 10 Ahli Gizi SPPG Bersertifikat

Tombok Pakai Yayasan

Berdasarkan surat pernyataan resmi yang diterima Tribunbanyumas.com, Kepala SPPG Purwodadi Kembaran, Nur Farikh Rohman, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena pihaknya tidak lagi sanggup menanggung biaya produksi.

Selama sepekan terakhir, seluruh biaya operasional telah ditanggung oleh Yayasan Berlian Nusantara Abadi.

"Mulai hari ini, Senin (6/10/2025), pelayanan dihentikan sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan," tulis Nur Farikh dalam pernyataannya.

Pantauan di lokasi, dapur MBG di Desa Purwodadi tampak sepi dan pintunya tertutup rapat, menandakan seluruh aktivitas telah terhenti.

Koordinator MBG Benarkan

Koordinator MBG Wilayah Banyumas, Luky Ayu, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penghentian pelayanan tersebut.

"Ya, benar ada penghentian sementara," ujarnya singkat, tanpa merinci penyebab keterlambatan pencairan anggaran.

Dinas Pendidikan Kaget

Kondisi ini mengejutkan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Kepala Bidang Pembinaan SD, Taryono, mengaku belum mendapatkan laporan resmi terkait penghentian layanan tersebut.

"Saya akan cek dulu ke Korwilcam Pendidikan Kecamatan Kembaran," kata Taryono saat dihubungi.

Apabila tidak segera ada solusi, ribuan siswa terancam kehilangan akses terhadap hak dasar berupa makanan bergizi yang dapat berdampak pada kesehatan dan konsentrasi belajar mereka.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved