Berita Banyumas

Carut Marut MBG Banyumas: 2 SPPG Tak Dapat Kuota, Hanya 10 Ahli Gizi SPPG Bersertifikat

Carut marut program MBG Banyumas terjadi dalam berbagai sektor, di antaranya sebaran dapur MBG yang tak sinkron dengan penerima manfaat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
MAKAN BERGIZI GRATIS - Perwakilan siswa SDN4 Kranji Purwokerto mengambil kotak makan program makan bergizi gratis (MBG), Selasa (19/8/2025). Program MBG di Banyumas menghadapi banyak masalah, mulai baru 10 SPPG yang kantongi sertifikasi resmi penjamah makanan, SPPG tak dapat kuota penerima manfaat, hingga MoU antara SPPG dan sekolah tanpa sepengetahuan koordinator MBG Banyumas. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Dapur makan bergizi gratis (MBG) di Banyumas, Jawa Tengah, kurang merata hingga berujung rebutan pasar penerima.

Diketahui pula, dari puluhan ahli gizi yang ada, baru 10 ahli gizi Sentra Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang mengantongi sertifikasi resmi penjamah makanan.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi dan evaluasi program MBG lintas sektoral yang digelar di Pendopo Si Panji Purwokerto, Senin (29/10/2025) pekan lalu.

Peserta rapat, Prapto mengungkap adanya wilayah yang kelebihan dapur MBG, di antaranya di Kecamatan Jatilawang.

"Dengan 19.000 siswa, idelanya, 7 dapur di Kecamatan Jatilawang itu sudah cukup."

"Kenapa sekarang muncul jadi 10?"

"Jangan sampai ujug-ujug (tiba-tiba) ada dapur baru yang tidak sesuai kebutuhan dan malah rebutan kuota," kritiknya.

Kondisi ini dibenarkan Koordinator MBG Wilayah Banyumas, Luky Ayu.

Bahkan, Luky mengakui, hampir setiap hari menerima keluhan terkait SPPG yang berebut penerima manfaat.

"Setiap hari saya menerima laporan, dan ini terjadi di berbagai kecamatan, contohnya Kembaran dan Kemranjen."

"Bahkan, ada 2 SPPG yang tidak dapat kuota karena data belum sinkron," kata Luky.

Baca juga: 94 Siswa SD di Banyumas Diduga Keracunan MBG, Dinkes Kirim Sampel ke Laboratorium

Menurut Luky, satu SPPG harus memproduksi minimal 2.000 porsi.

Namun, pembagian kuota justru kadang tidak menyelesaikan masalah.

Menurut Luky, Banyumas menjadi kabupaten dengan jumlah penerima MBG terbanyak di Jawa Tengah, mencapai 344.632 anak jenjang SD, SMP, dan SMA. 

Selain pelajar, MBG di Banyumas juga menyasar 7.672 ibu hamil, 32.000 ibu menyusui, dan 13.081 anak stunting. 

Baru 10 Ahli Gizi Bersertifikat

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved