Kebumen
Maut di Perut Bumi Kebumen, Edi Tewas Tertimbun Longsor di Lokasi Tambang Ilegal yang Baru Dibuka
Aktivitas tambang ilegal di Kebumen kembali memakan korban. Seorang penambang tewas tertimbun di lubang baru.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN – Upaya mencari peruntungan di perut bumi Kebumen berakhir tragis bagi Edi Sutamaji (47).
Pria asal Grobogan ini meregang nyawa setelah tertimbun material longsor saat menggali di sebuah lokasi tambang ilegal di kawasan hutan Perhutani, Dukuh Londeng, Desa Jladri, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Selasa (28/10/2025) petang.
Nahas, lubang galian yang menjadi kuburannya itu ternyata merupakan titik penambangan baru.
Baca juga: Sempat Minta Tolong, Penambangan Emas Ilegal di Jladri Kebumen Tewas Tertimpa Longsor
Lokasinya hanya bergeser sekitar 200 meter dari area tambang serupa yang sebelumnya telah ditertibkan dan ditutup paksa oleh Perhutani pada Juli 2025 lalu.
Aktivitas kucing-kucingan para penambang dengan petugas ini akhirnya berujung maut.
Jenazah Edi sendiri berhasil dievakuasi dan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya pada Rabu (29/10/2025) pagi.
Lokasi Galian Baru
Pihak Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kedu Selatan membenarkan bahwa lokasi kejadian merupakan area penambangan liar yang baru dibuka.
Wakil Administratur KPH Kedu Selatan, Ahmad Marzuki, menjelaskan bahwa temuan ini didapat setelah timnya melakukan pengecekan langsung ke lokasi di Petak 70 B, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sikayu.
Menurutnya, Perhutani sudah berupaya mencegah aktivitas perusakan hutan itu dengan menutup lokasi lama dan memasang papan larangan.
Namun, para penambang ternyata hanya berpindah tempat.
"Hasil cek kami itu dua titik ya, satu titik yang Juli ini kemudian ini titik baru sebelahnya sekitar 200 meter," kata Ahmad Marzuki kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, lokasi tersebut dipastikan baru berdasarkan ciri-ciri fisik galian.
Kedalamannya yang baru mencapai 5 hingga 7 meter serta kondisi tanah di sekitarnya menunjukkan aktivitas penambangan belum berlangsung lama.
Menyusul insiden mematikan ini, jajaran Satreskrim Polres Kebumen telah turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pihak Perhutani juga akan kembali menggencarkan sosialisasi kepada warga, memasang papan larangan baru, serta meningkatkan patroli di kawasan tersebut untuk mencegah kejadian serupa terulang.
| Dua Mesin Traktor Milik Petani di Kebumen Lenyap Dicuri, Slamet Terpaksa Pinjam Tetangga |
|
|---|
| Gara-gara Ayam Goreng Ketinggalan, Menu MBG di Kebumen Viral, Kepala Dapur: Miskomunikasi |
|
|---|
| HGB Pasar Gombong Habis Diambil Alih Pemda, Puluhan Pemilik Ruko Geruduk DPRD |
|
|---|
| Petinggi Polres Kebumen 'Blusukan' ke Sekolah, Beri Peringatan Keras dari Mimbar Upacara Bendera |
|
|---|
| Lansia di Kebumen Meninggal Mendadak Saat Cari Rumput |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.