Kebumen

Dua Mesin Traktor Milik Petani di Kebumen Lenyap Dicuri, Slamet Terpaksa Pinjam Tetangga

Niat hati hendak melanjutkan garap sawah, seorang petani di Kebumen justru mendapati traktornya 'telanjang'. Mesin raib, musim tanam terancam.

|
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUN BANYUMAS/ AGUS ISWADI
MESIN TRAKTOR RAIB. Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur, Maryono (kiri), menunjukkan rangka traktor yang mesinnya hilang dicuri di area persawahan Desa Temanggal, Kebumen, Selasa (28/10/2025). Akibat kejadian ini, proses pengolahan lahan seluas 4 hektare untuk persiapan musim tanam menjadi terhambat dan petani terpaksa meminjam traktor lain. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Pemandangan tak biasa menyambut Slamet (40) saat tiba di area persawahan Desa Temanggal, Kecamatan Adimulyo, pada Jumat pagi.

Rangka traktor yang kemarin sore masih utuh, kini teronggok 'telanjang' tanpa mesin.

Niatnya untuk melanjutkan olah tanah demi mengejar musim tanam seketika sirna, berganti rasa kaget dan amarah.

Baca juga: Dinas Surati SPPG dan Yasasan di Kebumen untuk Urus SLHS Segera

Kejadian ini tak hanya menimpa satu orang. Sebuah mesin traktor bantuan untuk Kelompok Tani Sumber Makmur dan satu mesin milik pribadi raib dalam semalam.

Syok di Pagi Hari

Slamet, yang juga menjadi operator traktor kelompok, menceritakan kembali detik-detik saat ia menyadari musibah tersebut.

Seperti biasa, ia meninggalkan traktor di sawah usai bekerja pada Kamis (23/10/2025) sore, berencana untuk melanjutkannya keesokan hari.

Namun, pemandangan yang ia temui sungguh di luar dugaan.

"Kondisinya mesinnya sudah tidak ada. Tinggal cengkrengan, kerangkanya," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (28/10/2025).

Menurutnya, pencurian mesin traktor yang ditinggal di sawah baru pertama kali terjadi di desanya.

Akibat kejadian ini, denyut nadi pertanian di lahan mereka sempat berhenti berdetak.

"Aktivitas berupa menggarap lahan terhenti sementara sekitar 4 hari," ungkapnya.

Terpaksa Pinjam Tetangga

Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur, Maryono, tak bisa menyembunyikan keprihatinannya.

Traktor bantuan dari dinas itu menjadi tumpuan utama untuk menggarap lahan seluas 4 hektare.

Kini, dengan hilangnya mesin, mereka harus pontang-panting mencari solusi agar tidak ketinggalan musim tanam.

"Baru dua hari atau tiga hari, baru sedikit (lahan yang digarap) terus hilang," terangnya, menggambarkan betapa pekerjaan mereka terhenti secara tiba-tiba.

Satu-satunya jalan keluar saat ini adalah dengan meminjam traktor dari kelompok tani lain.

Sebuah solusi sementara yang tentu saja membuat jadwal pengolahan lahan menjadi tidak menentu.

Kini, di tengah kesibukan mengejar ketertinggalan, para petani hanya bisa berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap para pelaku yang telah tega mencuri 'jantung' dari alat kerja mereka.

 

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved