Berita Purbalingga
Pemkab Purbalingga Belum Lirik GeNose C19 Buatan UGM, Kadinkes: Tunggu Keputusan Bupati
Sampai saat ini, pihak Dinas Kesehatan Purbalingga belum memastikan akan memesan alat tersebut.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Inovasi alat deteksi Covid-19 melalui embusan napas yang diciptakan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19 sepertinya belum dilirik Pemkab Purbalingga.
Sampai saat ini, pihak Dinas Kesehatan Purbalingga belum memastikan akan memesan alat tersebut.
"Terkait alat deteksi Covid-19, GeNose C19 itu, belum dapat jatah dan memang kami tunggu keputusan bupati bagaimana," ujar Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, Hanung Wikantono kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (17/1/2021).
Alat itu populer sebagai alat deteksi Covid-19 dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: Bupati Purbalingga Lapor Polisi, Beredar Akun Palsu Facebook, Digunakan untuk Tipu Warganet
Baca juga: Dua Hajatan Dibubarkan Petugas, Terjadi di Wilayah Bobotsari Purbalingga, Begini Kata Kapolsek
Baca juga: Jadi Korban Bencana Tanah Gerak, 40 Warga Banjaran Purbalingga Terima Bantuan Paket Sembako
Baca juga: 40 Rumah di Purbalingga Terancam Ambruk akibat Pergerakan Tanah di Permukiman
Melansir dari laman UGM, alat itu dikembangkan Prof Dr Eng Kuwat Triyana dan timnya.
GeNose mendapatkan izin dari Kemenkes untuk menjalani uji diagnostik pada Oktober 2020.
GeNose merupakan alat yang dirancang untuk mendeteksi serta mendiagnosis apakah seseorang terinfeksi corona atau tidak.
Alat ini bekerja lewat cek uap udara dari embusan napas seseorang yang dicek kesehatannya.
GeNose diklaim bekerja secara cepat dan akurat dalam mendeteksi VOC (Volatile Organic Compound) yang terbentuk karena infeksi corona.
Setelah napas seseorang diambil, sensor-sensor GeNose akan menginderanya.
Kemudian, data yang didapat diolah dengan artificial intelligence (kecerdasan buatan) untuk pendeteksian serta pengambilan keputusan.
Alat ini sudah dilirik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, beberapa waktu lalu, Gubernur Ganjar Pranowo datang langsung ke UGM untuk membeli alat tersebut.
Baca juga: KABAR DUKA, Mantan Gubernur Lemhanas Meninggal, Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo
Baca juga: Yuks Diintip, Jennie Blackpink Sudah Punya Channel Youtube Pribadi
Baca juga: Ifan Seventeen Mulai Menatap Hidup Baru, Jalani Hubungan Bersama Citra Monica, Begini Ceritanya
Baca juga: Richard Lee Tantang Kartika Putri, Selesaikan Perseteruan Soal Produk Kecantikan di Pengadilan
Ganjar memborong 100 unit GeNose C10 seharga Rp 62 juta. "Saya mau beli, rencana 100, tapi baru dapat 35 unit. Ternyata, ini baru hari ke 10 berproduksi karena izin edar baru keluar. Saya ke sini untuk melihat seperti apa kondisinya, sekaligus saya ngetes sendiri tadi bagaimana cara kerjanya," kata Ganjar dalam siaran pers, Selasa (5/1/2021).
Selain buatan anak negeri, Ganjar tertarik memesan alat ini lantaran murah. Tingkat akurasinya juga mencapai 97 persen yang bisa diketahui hasilnya dalam waktu tiga menit. (Tribunbanyumas/jti)
TribunBanyumas.com
Tribun Banyumas
Dinkes Purbalingga
Hanung Wikantono
genose ugm
genose cara kerja
genose pendeteksi covid
Temuan Mayat Pria Tanpa Identitas di Sungai Pekacangan Purbalingga: Tinggi 165 Cm, Kulit Sawo Matang |
![]() |
---|
Tulis Ajakan Tempeleng Polisi di Facebook, Bocah 13 Tahun di Purbalingga Diamankan |
![]() |
---|
Vaksinasi Tahap Pertama Hampir Rampung, Dinkes Purbalingga Mulai Siapkan Data Vaksinasi Tahap Dua |
![]() |
---|
Hari Kedua Jateng di Rumah Saja di Purbalingga, Bupati Tiwi Cek Pasar dan Perbatasan |
![]() |
---|
Bandara JB Soedirman Purbalingga Beroperasi Mulai 22 April 2021, Ini yang Bakal Dikejar Pemerintah |
![]() |
---|