Penanganan Corona
Tak Sedikit Ibu Hamil Terpapar Covid-19 di Kebumen, Ini Kekhawatiran Arif Sugiyanto
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kebumen bahkan, menurut Wakil Bupati Kebumen, mulai menyasar ibu hamil, khususnya yang akan melahirkan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Pemkab Kebumen akan memberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyusul Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2021.
Surat Gubernur Jawa Tengah Nomor 443.5/0000429 yang ditujukan ke Bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah pun merekomendasikan sejumlah wilayah harus menerapkan PPKM, termasuk Kabupaten Kebumen.
Baca juga: Tragedi Perahu Tersapu Ombak di Pantai Menganti Kebumen, Nelayan Harapkan Lahan Parkir Diperluas
Baca juga: Mulai Selasa Siang, Stasiun Kebumen Buka Layanan Rapid Test Antigen, Biayanya Cuma Rp 105 Ribu
Baca juga: Aksi Residivis Ini Nyaris Sukses di Kebumen, Saat Dorong Motor Hasil Curian Justru Kehabisan BBM
Baca juga: Korban Dicekoki Miras Sebelum Disetubui, Kapolres Kebumen: Sudah Empat Kali Pelaku Melakukannya
Ini untuk mengantisipasi peningkatan kasus baru Covid-19.
Terlebih kasus Covid-19 dimana angka kematian di Kebumen cukup tinggi.
"Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mulai 11 sampai 25 Januari 2021 itu berpedoman pada dua surat itu," kata Wakil Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (9/1/2021).
Pemkab Kebumen juga akan memberlakukan work form home (WFH) bagi ASN dan pegawai swasta, yakni 50 persen dari jumlah karyawan.
Pembatasan juga diberlakukan di restoran atau rumah makan yakni 25 persen, maupun tempat ibadah 50 persen.
Para siswa juga dipastikan tetap belajar daring awal tahun ini.
Pemkab Kebumen juga akan menutup obek wisata serta akan membubarkan segala bentuk kerumunan yang timbul di wilayahnya.
Di sisi lain, Arif juga prihatin dengan kondisi saat ini.
Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kebumen akhir-akhir ini cenderung meningkat.
Ditambah angka kematian karena kasus Covid-19 yang masih cukup tinggi.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kebumen bahkan, menurutnya, mulai menyasar ibu hamil, khususnya yang akan melahirkan.
Untuk itu, ia menilai perlu kesiapan pihak rumah sakit guna menyelamatkan nyawa Ibu dan bayi dari penularan virus tersebut saat persalinan.
‘’Ini perlu diwaspadai bersama."
"Terutama ibu hamil dan petugas medisnya, sangat rentan akan wabah Covid-19."
"Belum lagi dikhawatirkan bisa mempengaruhi tumbuhkembang bayi nantinya,’’ imbuhnya.
Selain itu, masyarakat tetap harus melakukan penguatan protokol kesehatan dengan 3M.
Yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan.
Direktur RSDS Kebumen, dr Widodo Suprihantoro mengungkapkan, tempat tidur pasien di rumah sakitnya hanya berjumlah 71.
Padahal, pasien yang masuk perhari rata-rata mencapai 55 orang.
Kondisi kamar yang terbatas ini jelas tidak sebanding dengan peningkatan jumlah pasien yang harus dirawat.
‘’Tentu ini tidak sebanding dan harus ada upaya pencegahan,’’ ujarnya. (Khoirul Muzakki)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Baca juga: Konsep Belajar Daring di Masa PSBB, Disdikbudpora Kabupaten Semarang Masih Tunggu Petunjuk Teknis
Baca juga: Karena Sudah Over Kapasitas, 43 Napi Lapas Semarang Dipindah ke Nusakambangan Cilacap
Baca juga: Juliyatmono Usul Pemberlakuan PSBB se Jateng, Ini Alasan Bupati Karanganyar
Baca juga: 23 Daerah di Jawa Tengah Terapkan PSBB Mulai 11 Januari 2021, Berikut Daftar Lengkapnya