Penanganan Corona

Muncul Klaster Sekolah, Pembelajaran Tatap Muka Bakal Dikaji Ulang di Salatiga

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, PTM yang sedianya dimulai pada Januari 2021 sesuai instruksi Mendikbud Nadiem Makarim bakal dikaji ulang.

Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS/M NAFIUL HARIS
Wali Kota Salatiga Yuliyanto. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Pemkot Salatiga bakal mengkaji ulang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021.

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, PTM yang sedianya dimulai pada Januari 2021 sesuai instruksi Mendikbud Nadiem Makarim bakal dikaji ulang.

Hal itu mengingat penularan kasus virus corona (Covid-19) di Kota Hati Beriman mengalami kenaikan.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Salatiga Terancam Batal Digelar Januari setelah Belasan Guru Positif Covid-19

Baca juga: Cafe Dilarang Gelar Event Perayaan Malam Tahun Baru, Pemkot Salatiga: Melanggar, Kami Tindak Tegas

Baca juga: Muncul Klaster Ponpes Covid-19, Kemenag Minta Ponpes di Salatiga Gelar Pembelajaran Daring

Baca juga: Bukti Toleransi Hidup di Salatiga, Pemuda Muslim Bantu Menghias Pohon Natal

"Kami akan mengkaji ulang rencana kegiatan belajar tatap muka di tengah pandemi."

"Karena setelah muncul klaster pesantren, sekarang ada pegawai sekolah terkonfirmasi positif Covid-19 akhir-akhir ini," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (17/12/2020).

Menurut Yuliyanto, Kota Salatiga sekarang berstatus zona merah penularan virus corona dengan jumlah kumulatif warga positif Covid-19 mencapai 1.302 orang.

Dia menambahkan, apabila PTM dibuka pada awal 2021 dikhawatirkan bakal meningkatkan jumlah kasus warga terpapar Covid-19.

"Sehingga rencana kami PTM dilakukan per zona wilayah terlebih dahulu, setelah dilakukan assesment secara ketat," katanya.

Terpisah Kepala DKK Salatiga, Siti Zuraidah menyatakan, sampai sejauh ini terdapat 31 kasus warga terpapar corona dari klaster sekolah.

Yakni di SMP Negeri 4 Salatiga, SMP Negeri 9 Salatiga, dan SMA Negeri 2 Salatiga.

Zuraidah menegaskan, tidak tinggal diam berupaya menurunkan angka kasus corona.

Meskipun begitu dia berharap kerja sama semua pihak terutama masyarakat agar ketat menerapkan protokol kesehatan

"Dari SMP Negeri 4 ada 14 orang, SMP Negeri 9 ada 1 orang, dan SMA Negeri 2 Salatiga ada 14 orang."

"Mereka ini sebagian besar hasil swab testnya belum keluar," ujarnya.

Selain klaster sekolah, lanjutnya, sebelumnya juga muncul klaster pesantren dan rumah makan.

Pihaknya pun telah memaksimalkan seluruh tenaga kesehatan dari tingkat kota sampai Puskesmas.

Terkait munculnya klaster sekolah, Kepala Disdik Kota Salatiga, Yuni Ambarwati saat dikonfirmasi enggan memberikan keterangan. (M Nafiul Haris)

Disclaimer Tribun Banyumas

Bersama kita lawan virus corona.

Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Baca juga: Diterima Berbentuk Barang dari Dua Sumber, Khusus untuk Warga Terdampak Bencana di Temanggung

Baca juga: Temanggung Kini Berzona Oranye, Bupati M Al Khadziq: Warga Tetap Wajib Patuhi Protokol Kesehatan

Baca juga: Berniat Mengairi Sawah, Petani di Ajibarang Banyumas Ini Malah Temukan Mayat Bayi Tersangkut Pipa

Baca juga: Dinding Rumah Mulai Retak Akibat Tanah Gerak, 40 Rumah di Cibangkong Banyumas Terancam Ambruk

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved