Berita Salatiga
Muncul Klaster Ponpes Covid-19, Kemenag Minta Ponpes di Salatiga Gelar Pembelajaran Daring
Kemenag Kota Salatiga meminta ponpes di Salatiga menerapkan pembelajaran daring pascaditemukannya ratusan santri positif Covid-19.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, SALATIGA - Pasca ratusan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Ma'had Tahfidzul Qur'an As Surkati terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19), Kemenag Kota Salatiga meminta ponpes lain di wilayah tersebut menerapkan pembelajaran daring.
Kepala Kantor Kemenag Kota Salatiga Nurudin mengatakan, ratusan santri yang tertular corona itu telah ditangani Satgas Covid-19 serta Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga.
"Sejauh ini, warga pesantren yang terkonfirmasi Covid-19 sudah menjalani isolasi. Mengantisipasi munculnya klaster baru pada pesantren lain, pembelajaran kami minta dilakukan secara daring," terangnya saat dihubungi, Selasa (15/12/2020).
Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Ponpes Melonjak, Wali Kota Salatiga: Masjid Tertutup untuk Jemaah dari Luar
Baca juga: 1 Nakes RSUD Salatiga Meninggal Akibat Positif Covid-19, Layanan Rumah Sakit Jalan Terus
Baca juga: Salatiga Butuh Minimal 110 Ribu Vaksin Sinovac, Sasaran Warga Usia 18 Hingga 59 Tahun
Baca juga: Bukti Toleransi Hidup di Salatiga, Pemuda Muslim Bantu Menghias Pohon Natal
Menurut Nuruddin, sesuai petunjuk Satgas Covid-19, pondok pesantren yang menjadi klaster penyebaran corona telah ditutup sementara.
Kemenag Kota Salatiga juga telah mengeluarkan imbauan kepada pondok pesantren lain agar melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.
Sementara, Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit mendesak pemerintah kota (pemkot) kembali melakukan operasi masker dan mengecek penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Kami melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Salatiga mengalami lonjakan dan tren yang terus naik. Ini artinya, pandemi Covid-19 belum mencapai puncaknya," katanya.
Dance menegaskan, semua komponen warga Kota Salatiga harus melakukan upaya preventif dan promotif secara bersama-sama agar bisa mengendalikan laju peningkatan kasus Covid-19.
Pihaknya mengungkapkan, pusat informasi Covid-19 dari tingkat pemerintahan sampai RT harus seragam, lewat terus mengaktifkan jogo tonggo yang ada di masyarakat.
"Sehingga, informasi dari bawah terkait Covid-19 akan cepat diketahui dan bisa sesegera mungkin ditangani sebelum terjadi penyebaran di tengah masyarakat," ujarnya. (*)
Baca juga: Masih Menjalani Isolasi Mandiri, Begini Kondisi Terkini Bupati Purbalingga Setelah Positif Covid-19
Baca juga: Bagi Tips Pemasaran, Diskominfo Latih Pelaku UMKM Teknik Memotret Produk Pakai Ponsel
Baca juga: Korban Banjir di Desa Jati Wetan Kudus Mulai Keluhkan Gatal
Baca juga: Kantongi 306 Suara Elektoral, Joe Biden Resmi Jadi Presiden Ke-46 AS