Berita Tegal

Cerita Srikandi Asal Kota Tegal, Sempat Dianggap Gila Karena Mainan Sampah

Bank Sampah Mawar Biru percaya, keberhasilan bank sampah tidak diukur dari meningkatnya volume sampah yang disetorkan masyarakat.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Ibu-ibu sedang memilah sampah di Balai Warga RW 07 Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, pada Sabtu (31/10/2020) pagi. Mereka adalah pegiat lingkungan dari Bank Sampah Mawar Biru. 

Nur mengatakan, eco enzyme menjadi pupuk alami yang sangat bermanfaat untuk penghijauan tanaman.

Dengan penghijauan tanaman maka itu akan membantu memperlambat penipisan lapisan ozon.

“Itu dibuat dari sampah plastik organik."

"Seperti kulit buah-buahan, sayuran, nasi, atau pun sisa-sisa makanan,” ungkapnya.

Seorang warga, Andre (35) mengatakan, ia sudah satu tahun rutin menyetorkan sampah di Bank Sampah Mawar Biru.

Dahulu hasil limbah rumah tangganya hanya dibuang di tempat sampah.

Andre mengatakan, sekarang ia belajar untuk memilah sampah berdasarkan kategori dan jenisnya.

Dia biasanya menyetorkan sampah botol, plastik, minyak, dan kardus.

Menurut Andre, perilaku untuk memilah sampah dan mengurangi sampah membuat lingkungannya terlihat lebih bersih.

Baik rumah maupun lingkungan di sekitar tempat tinggal menjadi bersih dan tidak kumuh.

“Biasanya saya setor sampah seminggu sekali."

"Ya saya menilai, sedikit demi sedikit masyarakat mulai sadar bagaimana harus menyikapi sampah plastik," ungkapnya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Baca juga: Dibatasi Maksimal Berumur 50 Tahun, PKL di Alun-alun Purwokerto Akan Direlokasi ke Raga Semangsang

Baca juga: Warga Sudah Bisa Kembali Nonton Film di Gedung Bioskop, CGV Cinemas Purwokerto Dibuka Pekan Ini

Baca juga: Terdeteksi Ada Lima Titik Rawan Bencana, PT KAI Daop V Purwokerto Siagakan AMUS

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved