Teror Virus Corona

Kisah Dokter RS Wisma Atlet Jakarta: Tak Tahu Kapan Bisa Kumpul Keluarga, Ingin Sungkem Orangtua

Bila sebagian masyarakat sekadar terbatas dalam bersilaturahmi, tidak bagi para dokter yang berada di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Editor: deni setiawan
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Petugas dengan alat pelindung diri berdiri di salah satu beranda di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (24/3/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Ada momentum yang terpaksa harus diabaikan dalam Hari Raya Idulfitri tahun ini.

Bila sebagian masyarakat sekadar terbatas dalam bersilaturahmi, tidak bagi para dokter yang berada di Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Tak dimungkiri, kumpul keluarga merupakan hal yang dinanti-nantikan saat Lebaran setelah sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.

Terungkap, Inilah Alasan Gubernur Ganjar Pranowo Canangkan Gerakan Jogo Tonggo di Jateng

Korban PHK Dipastikan Dapat Bantuan di Cilacap, Disnakerin: Sudah Diusulkan ke Pemprov Jateng

PKM Semarang Berlanjut, Hendi Yakin Bantuan Sosial Tak Akan Putus Hingga Juli

Sempat Buron 7 Bulan, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Tukang Becak di Semarang, Begini Ceritanya

Namun, sebagian profesi harus tetap bekerja pada hari kemenangan.

Dokter salah satunya.

Apalagi, kini Indonesia masih berhadapan dengan pandemi Covid-19.

Pinky, salah satu dokter di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Pada Lebaran, sudah keempat kalinya tidak kumpul bersama keluarga.

Sungkem dengan orangtua hingga salat Idulfitri, ia lewati selama empat tahun belakangan ini lantaran harus bekerja.

“Lebaran keempat enggak bareng keluarga rasanya ada yang kurang gitulah."

"Enggak bisa sungkem sama orangtua,” ucap Pinky seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (24/5/2020).

Bekerja di situasi pandemi Covid-19 benar-benar membuat para tenaga medis merasa berbeda.

Meski tahun-tahun sebelumnya tak bisa merayakan momen Lebaran pada hari H, Pinky selalu bisa kumpul tiga hari setelah Lebaran.

Sayangnya, kini ia tak tahu entah kapan ia akan pulang ke rumah.

Sebab, saat ini pandemi Covid-29 di Indonesia belum terlihat ujungnya.

“Kalaupun sebelumnya enggak Lebaran bareng at least tahu bakal ketemu hari ke berapa gitu setelah Lebaran."

"Ini enggak tahu kapan,” ucap Pinky.

Harga Gula Pasir Turun di Cilacap, Efek Operasi Pasar Murah Jelang Lebaran

Kisah Dislam Warga Kroya Cilacap, Nekat Mudik Gunakan Sepeda Onthel, Sempat Putus Asa di Cirebon

Dibatasi Tirai Plastik, Pengumpulan Zakat Juga Tanpa Jabat Tangan di Masjid Al Huda Banyumas

Babak Baru Kasus Covid-19 di Banyumas, Achmad Husein: Sudah Masuk Tahap Transmisi Lokal

Pinky dan tenaga medis lainnya rela tak pulang ke rumah untuk tinggal di Wisma Atlet agar tak menularkan Covid-19 ke keluarganya.

Tiga bulan di Wisma Atlet Ia dan tenaga medis lainnya menjalani keseharian bulan Ramadan di rumah sakit.

“Saya dan teman-teman sudah tiga bulan di Wisma Atlet."

"Ya bulan Ramadan tak ada bukber, berburu takjil, safari kajian di masjid."

"Enggak ada carpool karaoke sama teman-teman."

"Pokoknya tiga bulan meditasi saja di Wisma Atlet,” seloroh Pinky.

Meski demikian, hal itu tak membuatnya mengeluh.

Ia kerap menggunakan cara virtual untuk berkomunikasi dengan orangtuanya, apalagi di momen Lebaran kali ini.

“Ya Alhamdulilah ada teknologi yang bisa deketin yang jauh."

"Cuma emang beda ya, enggak ada physical contact-nya."

"Itu sih yang berat, udah lama soalnya enggak dijewer orangtua,” kata dia.

Jauh dari keluarga tak diambil pusing olehnya saat ini.

Pinky mengatakan, di Wisma Atlet ia seperti menemukan keluarga baru.

Saling bercerita, berkeluh kesah, hingga merayakan Idul Fitri bersama para petugas hingga pasien di Wisma Atlet sudah cukup menyenangkan hatinya.

Ia tak pernah merasa bosan bahkan lelah lantaran banyak dukungan yang terus ia rasakan selama di Wisma Atlet.

“Alhamdulillah enggak nyangka banget dapat keluarga baru di sini, enggak expect bakal dapat teman-teman yang suportif satu sama lain."

"Senasib sih ya, anak-anak korban corona jauh dari keluarga,” ucap dia.

Meski tak tahu apakah sehabis libur Lebaran kasus Covid-19 makin bertambah atau tidak, Pinky mengaku telah mempersiapkan diri.

Kini ia hanya berharap masyarakat mematuhi aturan dari pemerintah untuk berada di rumah saat Lebaran.

Sehingga, tak ada lonjakan kasus Covid-19 setelah Lebaran nanti.

Dengan begitu, kehidupan bisa normal kembali.

“Berharapnya masyarakat taat, pasien Covid semakin sedikit."

"Lalu kami bisa hidup normal dan kembali kumpul bersama keluarga,” tutur dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Dokter Lebaran di RS Wisma Atlet Kemayoran, Tak Tahu Kapan Pulang ke Rumah..."

Purbalingga Urutan Kedua Keakuratan BST di Jateng, Bupati: Terima Kasih Semua Pihak

JPS Pemprov Jateng Mulai Disalurkan di Purbalingga

Bupati Banjarnegara Bernostalgia dengan Pasien Covid-19 yang Sembuh: Kanca Sekelase Inyong Kiye

Dituduh Tolak Bansos Pemprov Jateng, Bupati Banjarnegara: Jangan Asal Ngomong

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved