Berita Purbalingga
Perjuangan Sumiati Rawat Dua Anaknya yang Sakit di Bobotsari Purbalingga Seorang Diri
di tengah perjuangan tersebut, Sumiyati harus kehilangan suaminya karena meninggal dunia pada tahun 2017.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Suasana rumah Sumiati (51) warga RT 3 RW 1, Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga kini tak sehangat dan semenyenangkan dahulu. Rumah yang ia bangun bersama dengan suaminya itu, kini terlihat sepi dan begitu hening.
Hanya ada suara televisi yang memecah keheningan di setiap sudut ruangan di rumah itu.
Suasana tersebut pun telah menjadi makanan sehari-hari Sumiati, semenjak kedua anaknya dinyatakan menderita kelainan syaraf, ditambah suaminya meninggal dunia.
Kedua anaknya, Alisah Nur Islamiyah (16) dan Desnia Nur Umairoh (10) didiagnosa mengalami kelainan syaraf sejak usia mereka masih lima bulan.
Sejak saat itu tumbuh kembang keduanya pun terhambat, bahkan hingga memasuki usia belasan tahun ini mereka tidak dapat berbicara.
Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, kedua anak malang itu harus bergantung sepenuhnya kepada ibunya—Sumiati.
Keseharian Sumiati pun sekarang hanya disibukkan dengan merawat anak, mulai dari memandikan anak, memberikan makan kepada anak, hingga membantu keduanya untuk buang air kecil ataupun besar.
Sumiati menceritakan, kondisinya ini bermula di tahun 2010 ketika anak pertamanya Alisah lahir. Menurutnya saat itu anaknya lahir dalam keadaan normal, namun saat memasuki usia lima bulan keadaannya mulai berubah.
"Semuanya seakan-akan ditarik begitu saja, tiba-tiba berat badan anak saya tidak berkembang dan kalaupun naik hanya berapa ons saja, dan tubuhnya keliatan kering-kering begitu," katanya.
Baca juga: Program KB Dianggap Berhasil, Tren Kelahiran di Jawa Tengah Menurun
Mengetahui hal tersebut, saat itu Sumiati dan suaminya pun memeriksakan anaknya ke dokter, dan dokter pun mengarahkan agar putrinya dapat dilakukan rontgen untuk dapat diketahui kondisinya secara lebih detail.
Saat hasilnya keluar, Sumiati dan suaminya akhirnya mengetahui bahwa anaknya didiagnosa mengalami kelainan syaraf.
Usaha untuk menyembuhkan anaknya tentu sudah dilakukan, ia beserta dengan suaminya saat itu mengikuti anjuran dokter untuk mengobati anak nya dengan cara terapi medis.
"Tapi hasilnya justru anak saya yang pertama malah jadi kurus kering begitu, jadinya tidak saya lanjutkan," katanya.
Kemudian, saat tengah berjuang untuk menyembuhkan anak pertamanya yang belum membuahkan hasil, anak keduanya, Desnia pun lahir pada tahun 2015.
Saat itu Sumiati menyatakan Desnia lahir dalam keadaan normal, ia pun sedikit lega, namun saat usia Desnia memasuki lima bulan keadaan yang dialami Alisah rupanya juga terjadi pada Desnia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.