Berita Jateng

Program KB Dianggap Berhasil, Tren Kelahiran di Jawa Tengah Menurun

data terbaru dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, saat ini angka kelahiran di provinsi tersebut turun

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
Idayatul Rohmah
Suasana pelayanan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Semarang, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG – Angka kelahiran di Provinsi Jawa Tengah terus menurun.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, saat ini angka kelahiran di provinsi tersebut berada di level 2,03 anak.

Capaian ini mendekati target yang ditetapkan, yakni 2,1 kelahiran per perempuan.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih mengklaim, penurunan angka kelahiran ini merupakan indikasi keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) yang dijalankan secara konsisten di berbagai daerah.

Ia menyebut, sebagaimana program Keluarga Berencana yang diatur dalam Undang-Undang nomor 52 Tahun 2009, dengan dua tugas yaitu mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan membentuk keluarga-keluarga berkualitas.

"Sebetulnya dari sisi amanah yang pertama itu, Jawa Tengah sudah bukan selesai, tapi sudah hampir selesai. Tapi kita tinggal menjaga supaya kelahiran dan kehamilan itu direncanakan. Memang sudah rendah, 2,03. Targetnya kan 2,1," kata Eka dihubungi Tribun Jateng, Kamis (24/7/2025).

Menurutnya, peningkatan kesadaran masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi modern menjadi salah satu faktor utama penurunan angka kelahiran.

Saat ini, sebutnya, tingkat partisipasi masyarakat dalam penggunaan kontrasepsi modern telah mencapai 65 persen.

"Sudah meningkat ya. Itu antara lain faktornya itu. Dan semakin banyak stakeholder yang membantu kita dalam melaksanakan program KB, karena memang kita enggak bisa (bekerja) sendiri," lanjutnya.

Baca juga: Perhiasan Emas Pasutri di Jepara Berubah Jadi Mainan, Polisi Selidiki

Saat ini, sebut Eka, rata-rata perempuan di Jawa Tengah melahirkan dua anak. Namun di beberapa daerah seperti Magelang, lanjut Eka, angka kelahiran bahkan sudah turun menjadi sekitar 1,7.

"Kalau angka kelahirannya 2,03, itu artinya rata-rata perempuan di Jawa Tengah melahirkan dua (anak) atau ke dua. Kalau angka kelahirannya 1,9 atau 1,5, nah, rata-rata angka yang anak perempuan di Jawa Tengah satu. Misalnya di Magelang itu kan sudah satu, kurang lebih 1,7.


Nah, sekarang perempuan rata-rata perempuan di Jawa Tengah punya dua anak," jelasnya.
Sementara itu, penurunan angka kelahiran di Jawa Tengah ini juga berbanding lurus dengan data angka kelahiran di Kota Semarang menunjukkan penurunan dalam beberapa tahun terkahir.

Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Semarang, pada tahun 2022 terdapat 28.894 akta kelahiran yang diterbitkan.


Angka ini menurun menjadi 26.053 pada 2023, kemudian kembali turun menjadi 20.744 pada 2024.


Sementara itu, di tahun 2025, hingga bulan Juni baru 10.066 akta kelahiran tercatat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved