Teror Virus Corona
Purbalingga Kembali Berduka, Satu PDP Corona Meninggal, Mendadak Sesak Napas dan Muntah Darah
Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona di Kabupaten Purbalingga kembali meninggal dunia. Dia asal Kecamatan Mrebet.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
Terkait dengan pemberian ‘Surat Keterangan Sehat’, saat ini baru bisa diberikan kepada para sopir perusahaan melalui pemeriksaan kesehatan.
“Sebab jumlah sopir di perusahaan terbatas. Ketika harus dikarantina, proses distribusi tidak berjalan, bisa menghambat perekonomian."
"Sementara untuk para pegawai lain di perusahaan yang baru saja dari luar kota, tetap bagi kami wajib karantina,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Tiwi juga membahas akan membuat Surat Edaran (SE) imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker.
Terutama ketika yang bersangkutan sedang sakit atau ke luar rumah.
• 70 Persen Pasien Positif Corona Tanpa Rasakan Gejala Sakit
• Pemkot Salatiga Siapkan TPU Ngemplak, Makamkan Pasien Virus Corona yang Meninggal
• Tim Mahasiswa UNW Kabupaten Semarang Bagikan Hand Sanitizer Berstandar WHO
• Gelar Balap Merpati, Sekelompok Pemuda Dibubarkan Polisi di Kebumen
Sebab penggunaan masker ini dinilai cukup efektif dalam pencegahan penularan Covid-19.
“Surat edaran nanti akan kami sampaikan ke tingkat desa dan kecamatan untuk diinformasikan dan disosialisasikan kepada masyarakat."
"Jika sudah ada sosialisasi tetapi masih banyak yang cuek, nantinya bisa mengarah pada punishment,” katanya.
Jatah Rapid Test Purbalingga
Disamping itu Tiwi membahas mengenai jatah peralatan Rapid Test Covid-19 yang masih terbatas.
Di Kabupaten Purbalingga mendapat jatah 85 alat, dan kini tersisa 11 rapid test Covid 19.
Saat ini pihaknya masih menunggu dropping bertahap dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah.
“Rapid test sementara akan kami prioritaskan bagi tenaga kesehatan."
"Karena mereka yang paling sering kontak langsung dengan para pemudik, ODP maupun PDP."
"Kemudian juga untuk kejadian darurat lainnya, misal ada PDP yang meninggal kami wajib rapid test kepada keluarganya, setidaknya untuk menenangkan masyarakat,” ujarnya.